Jambi (ANTARA Jambi) - Jembatan Muarasabak di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, yang panjangnya 737 meter mulai difungsikan untuk umum, Jumat.
"Jembatan tersebut hari ini mulai difungsikan setelah paginya digelar acara syukuran agar pengoperasian jembatan tersebut aman dan lancar," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanjung Jabung Timur Mahmulis di Muarasabak.
Sementara itu, Bupati Tanjung Jabung Timur Zumi Zola Zulkifli mengatakan, dengan mulai dioperasikannya jembatan senilai kurang lebih Rp225 miliar itu diharapkan dapat membantu distribusi barang dan orang khususnya hasil bumi dan perikanan di daerah itu.
"Yang terpenting jembatan ini dapat dimanfatkan dan dijaga dengan baik. Tujuannya, bukan hanya peningkatan ekonomi namun bisa mendorong pelayanan publik hingga ke pelosok desa," ujarnya.
Meski telah mulai dibuka, Dinas PU Tanjung Jabung Timur membatasi beban kendaraan yang melintas, yakni maksimal berbobot tiga ton, karena masih ada sejumlah jembatan di bagian seberang Muarasabak yang terbuat dari kayu dan membutuhkan perbaikan sehingga belum memungkinkan dilintasi kendaraan berat.
Pada awal pengoperasian jembatan Muarasabak, Dinas PU juga akan menempatkan petugas jaga khusus untuk memantau aktivitas kendaraan yang melintas.
Jembatan yang membentang di atas Sungai Batanghari itu dibangun sejak akhir 2008 sepanjang 737 meter dengan lebar jalan sembilan meter.
Jembatan terpanjang di kabupaten paling timur Provinsi Jambi itu juga berfungsi untuk menghubungkan delta Berbak dan Sabak daratan. Pembangunan jembatan Muarasabak akan memangkas transportasi darat di daerah itu sehingga dapat menekan biaya transportasi masyarakat untuk mengangkut hasil bumi maupun perikanan.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012
"Jembatan tersebut hari ini mulai difungsikan setelah paginya digelar acara syukuran agar pengoperasian jembatan tersebut aman dan lancar," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanjung Jabung Timur Mahmulis di Muarasabak.
Sementara itu, Bupati Tanjung Jabung Timur Zumi Zola Zulkifli mengatakan, dengan mulai dioperasikannya jembatan senilai kurang lebih Rp225 miliar itu diharapkan dapat membantu distribusi barang dan orang khususnya hasil bumi dan perikanan di daerah itu.
"Yang terpenting jembatan ini dapat dimanfatkan dan dijaga dengan baik. Tujuannya, bukan hanya peningkatan ekonomi namun bisa mendorong pelayanan publik hingga ke pelosok desa," ujarnya.
Meski telah mulai dibuka, Dinas PU Tanjung Jabung Timur membatasi beban kendaraan yang melintas, yakni maksimal berbobot tiga ton, karena masih ada sejumlah jembatan di bagian seberang Muarasabak yang terbuat dari kayu dan membutuhkan perbaikan sehingga belum memungkinkan dilintasi kendaraan berat.
Pada awal pengoperasian jembatan Muarasabak, Dinas PU juga akan menempatkan petugas jaga khusus untuk memantau aktivitas kendaraan yang melintas.
Jembatan yang membentang di atas Sungai Batanghari itu dibangun sejak akhir 2008 sepanjang 737 meter dengan lebar jalan sembilan meter.
Jembatan terpanjang di kabupaten paling timur Provinsi Jambi itu juga berfungsi untuk menghubungkan delta Berbak dan Sabak daratan. Pembangunan jembatan Muarasabak akan memangkas transportasi darat di daerah itu sehingga dapat menekan biaya transportasi masyarakat untuk mengangkut hasil bumi maupun perikanan.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012