Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kota Jambi mempermudah akses dan pelayanan dan informasi bagi penyandang disabilitas secara digital melalui aplikasi Si Paling Atas atau Sistem Informasi Peduli Perlindungan Atensi Tata Sosial.
Staf Ahli Wali Kota Bidang Kemasyarakatan dan SDM Moncar Widaryanto di Jambi, Selasa, mengatakan aplikasi ini merupakan layanan milik Dinas Sosial Kota Jambi yang bertujuan untuk memberikan ruang dan wadah bagi penyandang disabilitas dan masyarakat dalam mencari informasi, baik itu permasalahan sosial, pemberian bantuan sosial hingga lowongan pekerjaan bagi disabilitas.
Aplikasi yang dibangun ini merupakan upaya optimalisasi pemenuhan layanan dasar bagi pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) di Kota Jambi yang juga sebagai bagian dari standar pelayanan minimal atau SPM (standar pelayanan minimal) urusan sosial
Dengan lahirnya aplikasi Si Paling Atas ini, Moncar mengajak semua pihak untuk berkomitmen dan bersinergi yang melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi SPM.
"Dengan cara ini, kita tidak hanya memenuhi kewajiban hukum, tetapi juga mewujudkan tujuan bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan kerja sama, saya yakin kita dapat mencapai dan mewujudkan pelayanan sosial yang berkualitas memberikan dampak positif bagi masyarakat," katanya.
Moncar mengatakan aplikasi Si Paling Atas dengan berbagai fitur yang diterapkan di dalamnya dapat menjadi rumah atau wadah bagi masyarakat penyandang disabilitas guna memudahkan dalam mendapatkan layanan informasi.
"Inovasi dari Dinas Sosial ini berguna untuk mempermudah disabilitas. Dengan hadirnya aplikasi ini harapannya Pemerintah bisa terus berada di tengah masyarakat dan memberikan pelayanan secara maksimal," kata dia.
Kadis Dinsos Kota Jambi Yunita Indrawati menyampaikan bahwa aplikasi SI PALING ATAS ini akan menjadi data besar bagi PPKS Kota Jambi, dan bermanfaat untuk menjadi informasi sebagai satu data di Perangkat Daerah.
"Kalau kita melihat data PPKS di Kota Jambi mencapai 432 ribu, ini harus dikelola dengan baik, sehingga kita tau mana yang paling membutuhkan dan mana yang perlu kita bantu atau difasilitasi," katanya.
Dia menjelaskan aplikasi Si Paling Atas ini mempunyai beberapa fitur utama, yakni Si Peduli, Si Lansia dan Si Moneter. Dengan tujuannya untuk memonitor bantuan, termasuk sebagai alat pengukur kemiskinan untuk melaksanakan program kerja.
Aplikasi ini tidak hanya mempunyai fitur untuk disabilitas, namun juga untuk lansia dan yang lainnya menyangkut permasalahan sosial.
Saat ini terdapat 1.501 penyandang disabilitas di kota Jambi, pemerintah daerah baru mencukupi 30 persen kebutuhan primer. Oleh karena itu, perlunya dukungan dari semua pihak untuk berkolaborasi, dan menuntaskan masalah sosial ini.
"Pemerintah dalam hal ini memperbantukan seperti alat-alat bantuan untuk penyandang disabilitas dan ini harus diperbesar dan diperluas kedepannya, melalui sinergi bersama semua pihak, khususnya Kemensos Sentra Alyatama Jambi," katanya.
Selanjutnya aplikasi ini juga dapat menjadi wadah informasi bagi masyarakat penyandang disabilitas untuk berkreasi, seperti dengan adanya info lowongan pekerjaan dari para pelaku usaha, yang nantinya akan diberikan sosialisasi terkait hal ini.
Dia mendorong para pelaku usaha memberikan informasi mengenai lowongan pekerjaan.