Jambi (ANTARA Jambi) - Produksi teh milik PT Perkebunan Nusantara VI menurun sekitar 20-25 persen akibat penanaman ulang (replanting), kata Manajer Unit Usaha Kebun Teh Kayu Aro PTPN VI Jambi, Sulistyo.

"Program replanting sudah kami lakukan sejak 2008 dan ini berimbas pada produksi teh kami menjadi menurun, namun diharapkan produksi teh Kayu Aro sudah kembali normal pada 2015 yakni 90 ton per hari," ujar Sulistyo di Jambi, Senin.

Menurut dia, target penanaman ulang kebun teh yang ditanam sejak 1928 itu mencapai 90 persen hingga 2017 mendatang.

Penanaman ulang itu, salah satunya adalah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas perkebunan teh yang awalnya dibangun sejak zaman Belanda itu.

"Mengingat umur kebun teh Kayu Aro sejak 1928 ini belum pernah dilakukan tanam ulang. Kondisi itu sangat mempengaruhi kualitas maupun daya saing di pasaran," jelasnya.

Tidak hanya itu, jumlah tegakkan kebun yang berada tepat di kaki gunung Kerinci saat ini jumlah tegakkan tanaman teh yang ada hanya 2.800-3.000 pokok perhektar. Sementara yang dibutuhkan seharusnya mencapai 5.000 pokok perhektare.

Untuk mengantisipasi agar penurunan produksi tidak terlalu banyak, unit usaha kebun teh PTPN VI melakukan penanaman ulang secara bertahap.

Perkebunan teh Kayu Aro milik PTPN VI, Jambi membentang seluas 2.600 hektar dengan produksi teh mencapai 2.200 kilogram perhektare dalam satu tahun.

Dari total produksi yang ada, 80 persen di antaranya merupakan kualitas ekspor bagi beberapa negara di Eropa, Arab dan Amerika. Ada dua jenis teh yang ditanam di perkebunan milik negara itu, yakni jenis teh hitam ortodoks dan teh hitam CTC.

Sulistyo menambahkan, PTPN VI Jambi menargetkan peningkatan produksi 180-190 ton perhari atau meningkat hingga 200 persen hingga 2020 mendatang.(Ant)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012