Jambi (ANTARA Jambi) - PT Perkebunan Nusantara VI membangun listrik tenaga mikro hidro berkekuatan 900 kilowatt di unit usaha perkebunan teh Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi.
Menurut Manajer Unit Perkebunan Teh Kayu Aro PTPN VI, Jambi, Sulistyo, Sabtu, pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) itu dimulai sejak Juni 2011.
"Pembangunannya dibiayai langsung oleh PTPN VI senilai Rp18 miliar. Saat ini sudah selesai dan telah uji coba, siap digunakan," ujar Sulistyo.
Salah satu alasan dikembangkannya PLTMH itu adalah besarnya biaya penggunaan listrik tenaga diesel. Dimana unit usaha perkebunan teh Kayu Aro membutuhkan biaya Rp12 miliar pertahun untuk pembelian solar. Atau rata rata perhari membutuhkan 4.000 liter solar.
"Jika dihitung perKWH listrik Rp3.000. Sementara jika menggunakan listrik mikro hidro kami bisa menghemat hingga Rp550 perKWH," jelas Sulistyo.
Pengembangan teknologi PLTMH tersebut merupakan salah satu terobosan dengan memanfaatkan teknologi serta sumber daya alam yang ada, dimana, kawasan perkebunan seluas kurang lebih 2.600 hektare ini berada tepat dikaki gunung Kerinci yang kaya akan sumber air.
"Sementara listrik PLTMH ini kami gunakan khusus untuk pabrik. Mengingat kebutuhan listrik yang ada mencapai 1.100 kilowatt sehingga masih kekurangan 200 kilowatt lagi," jelasnya.
Perkebunan teh milik PTPN VI Jambi merupakan salah satu perkebunan sejarah yang ada di Jambi, mengingat perkebunan itu merupakan bekas peninggalan Belanda yang telah ditanam sejak 1925.
Bahkan pemasaran teh Kayu Aro sudah merambah kawasan Eropa, Arab dan Amerika.
Untuk lebih meningkatkan produktivitasnya, PTPN VI mulai melakukan peremajaan yang ditarget selesai hingga 2017 mendatang.
Dengan peremajaan tanaman teh itu, PTPN VI Jambi menargetkan produksi teh hingga 300 ton per hari pada 2020.