Jakarta (ANTARA Jambi) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuka peluang bagi 2.630 orang mengikuti program sarjana mendidik di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal (SM-3T) untuk menempati posisi di seluruh Indonesia selama satu tahun untuk mengatasi kekurangan guru.

"Kabupaten Biak, misalnya, bagi guru yang ingin kembali ke daerahnya akan diterima dan akan diangkat menjadi PNS di sana. Hal itu disampaikan oleh Bupatinya," kata Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ditjen Dikti Kemdikbud Supriadi Rustad dalam penjelasannya di hadapan peserta SM-3T di Jakarta, Rabu.

Tahun 2012 jumlah peserta yang mengikuti program SMT-3T meningkat dibanding 2011 sebanyak 2.479 orang, kini bertambah menjadi 2.630 orang.

Peningkatan itu terjadi karena Kemdikbud terus melaksanakan penambahan lokasi yang dijadikan program SM-3T ke propinsi-propinsi lain, seperti Kalimantan Barat yang berbatasan dengan negara tetangga, Pulau Nias, dan Sulawesi Utara.

Keberadaan Sarjana Mendidik di daerah 3T, selain memenuhi kebutuhan tenaga pendidik di wilayah pengabdiaan, juga untuk memberikan manfaat besar karena para sarjana sekaligus menjadi guru multifungsi. 

SM-3T merupakan bagian dari program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia (MBMI), untuk mempercepat pembangunan pendidikan di daerah terdepan, terluar dan tertinggal. Program ini dijalankan sebagai solusi jangka pendek dan jangka panjang.

Sementara itu, Pengamat Pendidikan Darmaningtyas mengatakan  program SM-T3 dinilai positif untuk melahirkan bibit-bibit guru masa depan.

Program SM3T direncanakan akan berlangsung hingga 2015. Program ini bertujuan mencari model pendidikan guru khususnya di daerah tertinggal.(Ant)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012