Jakarta (ANTARA Jambi) - Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama menyatakan mutasi virus flu burung H5N1 hanya terjadi pada unggas dan bukan pada manusia.

Yang sekarang terjadi adalah mutasi virus flu burung H5N1 yang menjadi clade (jenis) baru yaitu clade 2.3.2 atau tepatnya clade 2.3 sub clade 2.3.2.

Mutasi ke clade 2.3.2 sekarang pada unggas, selain di Indonesia juga dilaporkan di Vietnam, Kamboja, Nepal, India, Bangladesh, Bhutan, Jepang, Korea, China, dan Hong Kong atau 10 negara, kata Tjandra dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Dari 10 negara itu, hanya tiga negara yang memiliki kasus penularan virus flu burung clade baru pada manusia yaitu  China, Hong Kong dan Bangladesh.

"Artinya, walau ada banyak kasus pada itik maka belum tentu terjadi kasus pada manusia," kata Tjandra.

Dalam "An International Consultative Workshop, Gain-of-Function Research on Highly Pathogenic Avian Influenza H5N1 Viruses" yang diselenggarakan di Natcher Conference Center-National Institute of Health pada 17-18 Desember lalu di Maryland AS, Tjandra menyebut masalah mutasi itu juga dibahas, tapi perhatian utama adalah mengenai terjadinya mutasi pada unggas dan bukan pada manusia.

Sementara untuk laporan dalam negeri, Tjandra mengatakan belum ada manusia di Indonesia yang tertular dengan virus flu burung H5N1 clade yang baru itu.

Sebanyak sembilan kasus flu burung dilaporkan di Indonesia selama tahun 2012 yaitu pada Januari terjadi pada kasus berinisial AS (5) di Jakarta Utara, untuk bulan Februari kasus terjadi pada K (19) dari Tangerang Selatan, DWM dari Badung Bali, MV (24) dari Bengkulu dan D (17) dari Lombok.

Pada April, flu burung menjadi penyebab kematian MA (2) dari Pekanbaru, Juni kasus dilaporkan untuk KK (8) dari Karawang Jawa Barat.

Untuk Juli, kasus dilaporkan untuk AW (38) dari Sleman dimana menurut laboratorium Kementerian Pertanian hasil "rapid test" dan PCR pada unggas ditemukan negatif. Sedangkan kasus terakhir dilaporkan untuk IT (4) yang berasal dari Bogor Jawa Barat pada November lalu.

"Tidak ada satupun kasus diatas yg tertular clade 2.3.2," ujar Tjandra.

Untuk melakukan antisipasi terhadap kemungkinan wabah flu burung lebih lanjut, Tjandra mengatakan telah menerbitkan Surat edaran DirJen P2PL Nomor; PM.01.01/D/II.1/1709/2012 ke seluruh pemerintah daerah untuk mewaspadai adanya kematian unggas dalam jumlah besar dan mencegah dan mengawasi kemungkinan manusia kontak dengan kematian unggas dalam jumlah besar.(Ant)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012