"Alhamdulillah sejauh ini (pelaksanaan) cukup lancar. Di Solo dan Surabaya tahun ini perdana untuk implementasi Makkah Route, jadi kami pastikan semua berjalan baik," kata Silmy Karim dalam keterangan resmi diterima di Jakarta, Minggu.
Silmy pun hadir mengecek kesiapan petugas imigrasi dan pelaksanaan kerja sama Makkah Route dalam pelepasan kloter pertama jamaah calon haji yang berangkat dari Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah, Minggu.
Pada tahun 2024, sebanyak 114.186 orang jamaah calon haji dari bandara keberangkatan Soekarno-Hatta, Jakarta, Adi Soemarmo, Solo, dan Juanda, Surabaya, memperoleh kemudahan fasilitas pemeriksaan keimigrasian prakedatangan dari Otoritas Imigrasi Kerajaan Arab Saudi melalui skema Makkah Route.
Jumlah tersebut meliputi 47 persen dari keseluruhan jamaah calon haji asal Indonesia berjumlah 241.000 orang yang akan diberangkatkan dari 13 embarkasi.
Makkah Route merupakan pemindahan proses keimigrasian dari seharusnya dilakukan di bandara kedatangan jamaah calon haji, yakni Jeddah dan Madinah, menjadi di bandara keberangkatan di Indonesia.
Jamaah calon haji yang mendapatkan layanan Makkah Route tidak perlu mengantre untuk proses keimigrasian saat tiba di bandara kedatangan. Skema ini telah dimulai di Indonesia sejak 2018 di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta.
Tahun 2024 ini, Makkah Route diperluas hingga embarkasi Solo dan Surabaya dengan membagi keberangkatan jamaah menjadi dua gelombang.
Gelombang pertama diberangkatkan menuju Madinah pada periode 12 hingga 23 Mei, sementara gelombang kedua diberangkatkan menuju Jeddah pada periode 24 Mei hingga 10 Juni.
"Untuk tahun ini fasilitas clearance (imigrasi) prakedatangan baru ada di keberangkatan. Kami sudah bicarakan (dengan Otoritas Imigrasi Arab Saudi) agar Makkah Route bisa resiprokal. Jadi, nantinya petugas imigrasi Indonesia juga akan standby di Madinah atau Jeddah untuk clearance prakepulangan," kata Silmy.
Dirjen Imigrasi menjelaskan bahwa usulan perluasan implementasi Makkah Route untuk embarkasi lainnya juga telah disampaikan kepada Otoritas Imigrasi Arab Saudi saat lawatannya ke Arab Saudi pada Februari 2024.
"Kami masih upayakan agar skema tersebut bisa berlaku di lebih banyak bandara keberangkatan karena Indonesia salah satu negara dengan jamaah calon haji terbanyak. Hal ini menjadi perhatian kami, bagaimana caranya agar para tamu Allah ini bisa kita mudahkan (prosesnya) saat berangkat dan pulang," ucapnya.