Jakarta (ANTARA Jambi) - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro mengatakan, pihaknya telah menemukan vaksin flu itik atau H5N1 clade 232 yang akan diproduksi sebanyak 25 juta awal Ferbuari 2013.

"Kami sudah menemukan vaksin untuk flu itik jenis baru ini. Insya Allah awal Februari 2013 sudah diproduksi sebanyak 25 juta vaksin untuk jenis virus baru ini," katanya kepada ANTARA di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu.

Sambil menunggu produksi vaksin tersebut, para pakar telah merekomendasikan pihak terkait untuk menggunakan vaksin virus yang lama karena tidak jauh berbeda dengan vaksin yang baru.

"Vaksin lama tidak sepenuhnya sama, tapi dapat digunakan. Hanya saja penggunaan vaksin lama perlu di-'booster' (diperkuat) dengan cara dua kali vaksinasi dengan diikuti menjaga pemberian pakan itik yang baik, pemberian vitamin serta pola pengamanan yang semakin ketat," ujar dia.

Ia mengimbau masyarakat agar tidak khawatir mengkonsumsi daging itik, sebab virus yang belakangan menyerang itik sangat rentan dan mudah hilang apabila terkena sinar matahari.

Masyarakat juga diimbau selalu rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum dan sesudah makan.

Syukur juga meminta para peternak untuk selalu menjaga kebersihan kandang itik.

Peternak diminta tidak mencampurkan itik dengan unggas jenis lain dan apabila menemukan ada itik yang mati secara tidak wajar, peternak harus segera memusnahkan itik tersebut dengan cara dikubur untuk mencegah penularan.

"Apabila peternak menemukan itiknya sakit, jangan dijual tapi dimatikan dan dimusnahkan. Pedagang juga kami imbau jeli melihat apabila ada tanda-tanda flu burung menyerang itik, jangan dijual, namuan dipotong lalu dimusnahkan," kata dia.

Pihaknya telah mengerahkan tim respon cepat yang bekerja melakukan pendekatan kepada masyarakat dan peternak untuk mengantisipasi penyebaran virus flu itik.

Kementan juga telah membuka "SMS Center" yang menerima keluhan masyarakat terkait flu itik dengan nomor 08118301001.(Ant)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013