Menuju Tanjung Jabung Timur "SAMUDERA" 2016
(Sejehtera, Adil, Mandiri, Unggul, Demokratis dan Agamis)

Zumi Zola: "Tolong Jaga Pintu Itu, Jangan Ada Keluar Masuk"

Jambi - Kalimat itu terlontar secara spontan, dari Bupati Tanjung Jabung Timur Zumi Zola Zulkifli STP, MA, saat membuka acara Musrenbang RKPD Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013, yang dihadiri segenap unsur Muspida dan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Tanjung Jabung Timur belum lama ini.
Jari telunjuknya secara tegas memerintahkan Polisi Pamong Praja (PP) agar menjaga pintu utama Ruang Pola Kantor Bupati, tempat dihelatnya acara.

"Saya ingin seluruh Kepala SKPD, Camat maupun Lurah memperhatikan apa yang akan saya sampaikan, terlebih yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat," tegas Zola pada acara yang juga dihadiri Ketua Bappeda Provinsi Jambi dan Kepala BPKP Perwakilan Provinsi Jambi.

Apa yang dilakukan Zola ini sebenarnya bukanlah hal yang baru, selama dua tahun menjabat sebagai Bupati, pada setiap rapat yang digelar dan dihadiri seluruh SKPD, Camat, Lurah dan Kades, Zola selalu menekan pentingnya keseriusan dan konsentrasi dalam melakukan pembahasan, karenanya telepon selular mesti dalam kondisi "silent" bila perlu dinonaktifkan, dan tidak ada yang keluar masuk ruangan.

Upaya Bupati yang dilantik pada tanggal 12 April 2011 ini merupakan bagian kecil dalam  upaya membentuk karakter para stafnya, yang tentunya bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat yang "pro poor" dan "pro public."

Program "pro poor" dan "pro public" adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam visi–misi besar Kabupaten Tanjung Jabung Timur menuju "Samudera" (Sejahtera, Adil, Mandiri, Unggul, demokratis dan Agamis), karenanya pada setiap kesempatan bertatap muka dengan para stafnya, berkali-kali Zola dan Ambo Tang menekankan pentingnya pelayanan terhadap masyarakat.

Bahkan untuk mendukung program pro rakyat itu, Zola tak segan-segan membagikan nomor teleponnya pada setiap kesempatan bertatap muka dengan masyarakatnya. "Ini nomor telpon saya, silahkan apabila ada persoalan di daerahnya tolong hubungi saya," ujar Zola sambil menyebut nomor handphone yang bisa dihubungi, saat temu tokoh setiap kecamatan di rumah dinasnya
belum lama ini.

Gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh Zumi Zola ini sejatinya, bukan hanya untuk menjawab keluhan masyarakat terhadap layanan saja. Namun ini tak terlepas dari sasaran ke depan yang ingin dicapainya, yakni ingin menjadikan setiap SKPD yang melaksanakan pembangunan dan pemerintahan mesti berorientasi pada pelayanan masyarakat, yang mengedepankan aspek hasil. Tidak sekedar kontrol terhadap pembelanjaan anggaran dan kepatuhan prosedural saja.

Terlebih, dalam beberapa kesempatan Zola kerap mendapati laporan tentang masih minimnya pelayanan terhadap masyarakat. Kesan berbelit-belit masih menghinggapi layanan. Hingga masyarakat mengeluh dalam sulitnya dalam memperoleh layanan.

Karena itu, Zola kembali menekankan terhadap seluruh SKPD) untuk melaksanakan pelayanan publik dan Tupoksinya untuk mengikuti kaidah tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Himbauan itu terutama ditujukan untuk Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, rumah sakit, dan Kantor Perizinan Terpadu. Pelayanan publik yang diberikan instansi ini mesti
mengacu kepada amanat Undang-Undang Nomor 25 tentang Pelayanan Publik.

*Belum Puas Dengan Penghargaan*

Pada tahun 2013 ini, Kabupaten Tanjung Jabung Timur mendapat penghargaan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, atas prestasinya dalam pelaksanaan akuntabilitas kinerja, dengan predikat "CC" naik dari tahun sebelumnya dengan predikat "C".

"Kita akan tingkatkan predikat ini ke depan menjadi 'B'", kata Zola. Dinobatkan sebagai salah satu kabupaten terbaik dalam penyusunan Lakip dan Tapkin oleh Menteri PAN-RB belumlah membuat Zumi Zola merasa puas.

Kepada seluruh Kepala SKPD, Bupati Tanjung Jabung Timur itu mewajibkan agar bekerja lebih keras dan lebih baik lagi, terutama dalam menyusun rencana kerja (Renja), RKPD, Pra RKA, PPAS dan RAPBD serta khususnya dalam mempersiapkan kegiatan tahun anggaran 2014.

"Kita belum boleh merasa bangga apalagi berpuas diri atas kemajuan-kemajuan yang dicapai, mengingat masih banyak permasalahan lainnya yang perlu mendapatkan perhatian dan penanganan kita bersama," ujarnya.

Karena itu, Zola menegaskan agar seluruh SKPD mempedomani 16 kebijakan strategis yang telah ditetapkan. "Saya katakan wajib karena memang tidak boleh lari dari 16 poin itu," ucap Zola.

Dari 16 kebijakan strategis itu Zola memberikan beberapa penekanan, di antaranya pembatasan belanja pegawai pada pos belanja tidak langsung yang tak boleh lebih dari 40 persen. Lalu peningkatan Alokasi Dana Desa (ADD) serta menekankan agar para camat secara proaktif membantu warganya untuk mendapatkan pinjaman modal kredit usaha. Khusus kepada para camat itu, Zola juga memerintahkan agar terlibat aktif dalam penanganan masalah sampah di wilayahnya masing-masing.

*2014, Tahun Evalusi*

Pasangan Bupati dan wakil Bupati Tanjung Jabung Timur, Zumi Zola dan Ambo Tang pada tahun 2014 mendatang akan melakukan evaluasi program-program yang diberikan kepada Kepala SKPD, di antara program yang paling dianggap penting dan langsung bersentuhan dengan masyarakatnya, antara lain program pembagian pompong kepada nelayan yang kurang mampu, "Gertak Tanpa Dusta",
Jamkesmasda, tunjangan kematian, bedah rumah dan bantuan eksavator, penyelesaian sengketa lahan dan lainnya.

Program yang telah digulirkan sejak tahun 2011 hingga 2013 ini, menurut Zola sudah cukup untuk diberi penilaian dan evaluasi. "Dalam menjalankan program tentu membutuhkan waktu dan memiliki kendala. Namun cukuplah hingga tahun 2013 mengetahui permasalahan," ujar Zola.

Menurutnya, bukan bermaksud seluruh program tuntas, tapi setidaknya program-program yang diberikan sudah berjalan, bukan malah berjalan di tempat. "Seperti program pompong dengan target 2.000, dilakukan secara bertahap," katanya.

Zola mengungkapkan, tahun 2014 mendatang dirinya sudah mulai mengevaluasi, program apa yang direspon positif oleh masyarakat, dan program mana yang dinilai masyarakat kurang.

Evaluasi ini juga akan dilakukan di tahun 2015 dan 2016. Dia tidak menginginkan ketika melakukan evaluasi di tahun 2014, Kepala SKPD masih sibuk menjalankan programnya.

Selain menekankan terhadap pelayanan publik, Bupati juga menginstruksikan kepada seluruh jajaran SKPD agar di tahun kedua masa pemerintahannya ini, seluruh program yang diluncurkannya dapat berjalan dan direalisasikan, sehingga dia dapat memenuhi harapan masyarakat terhadap janji politiknya, diman penuntasan program kerja tahun 2013 ini dapat dievaluasinya tahun depan.(Adv)

Pewarta: Adv

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013