Jambi (ANTARA Jambi) - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, masuk sebagai nominator lomba Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) tingkat nasional pada tahun ini.
Kepala SMAN 5, Batanghari, Maizardi, Jumat mengatakan, pihaknya sudah menerima pemberitahuan dari panitia nasional bahwa sekolahnya masuk sebagai nominasi enam besar, namun belum diketahui peringkatnya.
"Kami diberitahu oleh panitia, sekolah kami masuk sebagai nominator, penyerahan hadiah sedianya akan dilakukan pada 17 September di Bogor, di sana akan diketahui peringkat para nominator," katanya di Jambi.
Lomba UKS tingkat nasional ini melibatkan empat kementrian, yakni Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementrian Kesehatan, Kementrian Agama dan Kementrian Dalam Negeri.
"Untuk sampai pada lomba tingkat nasional ini, kami berhasil menyisihkan sekolah-sekolah di Batanghari di tingkat kabupaten dan sekolah-sekolah lainnya di tingkat Provinsi Jambi pada bulan-bulan lalu," kata dia lagi.
Edi, sapaan Maizardi, lolosnya sekolah mereka dalam seleksi UKS tingkat nasional itu karena upaya berbagai pihak dalam menjaga kebersihan dan praktik-praktik hidup sehat di lingkungan sekolah tersebut selama ini.
"Dalam lomba itu, kebersihan sekolah menjadi prioritas dalam penilaian, dan termasuk upaya-upaya yang dilakukan, selain itu kesesuaian jumlah WC dengan penghuni sekolah, dan ruang UKS yang representatif," terangnya.
Saat ini, jumlah WC sudah sangat sesuai dengan kuota yang ditetapkan, yakni satu WC perempuan digunakan oleh 25 orang, sementara satu WC laki-laki digunakan oleh 40 orang dan seluruh WC yang ada cukup untuk digunakan oleh 440 siswa yang ada, kata dia.
"Ada bantuan WC dari pihak swasta untuk sekolah, yakni beberapa unit WC Urenuel, sehingga kebutuhan sekolah untuk itu terpenuhi," katanya.
Sejauh ini, sekolah mereka tidak memperbolehkan para pedagang menjual makanan yang mengandung zat adiktif atau makanan dalam kemasan yang kesehatannya tidak dapat dipertanggungjawabkan.
"Kami tidak menjual makanan mengandung zat adiktif atau makanan dalam kemasan, sebab itu merupakan salah satu poin penilaian dan merupakan syarat sekolah sehat," katanya.
Dalam penilaian UKS, para siswa diperiksa oleh tim penilai soal prilaku hidup sehat, cara berpakaian yang baik dan sehat, kebersihan tubuh, dan kebersihan gigi, termasuk seluruh aspek yang penting bagi kesehatan lingkungan sekolah, ucapnya.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013
Kepala SMAN 5, Batanghari, Maizardi, Jumat mengatakan, pihaknya sudah menerima pemberitahuan dari panitia nasional bahwa sekolahnya masuk sebagai nominasi enam besar, namun belum diketahui peringkatnya.
"Kami diberitahu oleh panitia, sekolah kami masuk sebagai nominator, penyerahan hadiah sedianya akan dilakukan pada 17 September di Bogor, di sana akan diketahui peringkat para nominator," katanya di Jambi.
Lomba UKS tingkat nasional ini melibatkan empat kementrian, yakni Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementrian Kesehatan, Kementrian Agama dan Kementrian Dalam Negeri.
"Untuk sampai pada lomba tingkat nasional ini, kami berhasil menyisihkan sekolah-sekolah di Batanghari di tingkat kabupaten dan sekolah-sekolah lainnya di tingkat Provinsi Jambi pada bulan-bulan lalu," kata dia lagi.
Edi, sapaan Maizardi, lolosnya sekolah mereka dalam seleksi UKS tingkat nasional itu karena upaya berbagai pihak dalam menjaga kebersihan dan praktik-praktik hidup sehat di lingkungan sekolah tersebut selama ini.
"Dalam lomba itu, kebersihan sekolah menjadi prioritas dalam penilaian, dan termasuk upaya-upaya yang dilakukan, selain itu kesesuaian jumlah WC dengan penghuni sekolah, dan ruang UKS yang representatif," terangnya.
Saat ini, jumlah WC sudah sangat sesuai dengan kuota yang ditetapkan, yakni satu WC perempuan digunakan oleh 25 orang, sementara satu WC laki-laki digunakan oleh 40 orang dan seluruh WC yang ada cukup untuk digunakan oleh 440 siswa yang ada, kata dia.
"Ada bantuan WC dari pihak swasta untuk sekolah, yakni beberapa unit WC Urenuel, sehingga kebutuhan sekolah untuk itu terpenuhi," katanya.
Sejauh ini, sekolah mereka tidak memperbolehkan para pedagang menjual makanan yang mengandung zat adiktif atau makanan dalam kemasan yang kesehatannya tidak dapat dipertanggungjawabkan.
"Kami tidak menjual makanan mengandung zat adiktif atau makanan dalam kemasan, sebab itu merupakan salah satu poin penilaian dan merupakan syarat sekolah sehat," katanya.
Dalam penilaian UKS, para siswa diperiksa oleh tim penilai soal prilaku hidup sehat, cara berpakaian yang baik dan sehat, kebersihan tubuh, dan kebersihan gigi, termasuk seluruh aspek yang penting bagi kesehatan lingkungan sekolah, ucapnya.(Ant)
Editor : Edy Supriyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013