Jambi (ANTARA Jambi) - Produser Mira Lesmana dan penulis skenario Riri Riza menuangkan kisah anak-anak Suku Anak Dalam atau Orang Rimba di pedalaman Hutan Bukit Duabelas, Sarolangun, Jambi, lewat film yang diadaptasi dari buku Sokola Rimba.

"Ini adalah suara kecil dari pedalaman rimba di Jambi, semoga bisa terdengar luas," kata Mira awal pekan ini.

Kisah Butet Manurung, antropolog penerima penghargaan "Time Asia Hero 2004", saat menjadi guru bagi anak-anak Rimba dalam film itu memang tidak persis sama dengan cerita dalam buku Sokola Rimba.

Riri Riza hanya menuangkan aspek-aspek menarik dalam buku ke dalam film berdurasi 90 menit tersebut dan menambahkan dramatisasi serta tokoh rekaan ke dalamnya.

Namun film itu tetap mengusung isi inti buku Sokola Rimba, tentang kepedulian Butet pada kaum marjinal yang terdesak arus perubahan dan modernisasi.

Dalam film itu, Butet, yang diperankan Prisia Nasution, mencoba mengajarkan ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat Orang Rimba, seperti baca tulis dan berhitung, agar mereka tidak tergilas oleh tekanan dunia luar.

Dia kemudian bertemu dengan seorang anak bernama Nyungsang Bungo yang menunjukkan ketertarikan untuk belajar. Bersama anak-anak lain seperti Beindah dan Nengkabau, Nyungsang Bungo melahap pelajaran dari Butet di sela kegiatan mereka di rimba.

Upaya Butet tidak sepenuhnya mulus karena masih banyak kelompok rimba yang percaya bahwa belajar baca tulis melanggar adat dan dapat menyebabkan malapetaka.

Film itu juga menggambarkan kehidupan orang rimba yang belum banyak diketahui, seperti ritual memanjat pohon untuk mengambil madu.(Ant)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013