Jambi (ANTARA Jambi) - Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sarolangun, Jambi, hingga kini masih kekurangan dokter hewan sehingga menghambat pengembangan dan pengawasan peternakan di daerah itu.
Menurut Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sarolangun Gunawarman, Jumat, idealnya minimal setiap satu kecamatan ada satu orang dokter hewan yang ditugaskan.
"Saat ini dari 149 desa/kelurahan yang ada semuanya hanya ditangani oleh lima orang dokter hewan, masih jauh dari ideal," katanya.
Dengan luas wilayah Kabupaten Sarolangun yang lumayan besar, hal ini membuat pelayaan untuk para peternak belum bisa maksimal.
"Keterbatasan dokter hewan ini jadi kendala yang serius, apalagi jika ada wabah penyakit ternak," ujarnya.
Gunawarman mengatakan, dengan kondisi yang ada saat ini, pihaknya terpaksa memberlakukan kerja rangkap kepada setiap dokter hewan.
Dengan hanya lima dokter hewan, artinya setiap dokter hewan mengkover dua kecamatan," katanya.
Ia memperkirakan kendala ini masih akan berlanjut mengingat dalam formasi penerimaan CPNS Kabupaten Sarolangun tahun 2013 tidak ada formasi untuk dokter hewan.
Diharapkan pada tahun 2014, jika masih ada penerimaan CPNS, perlu ada formasi untuk dokter hewan.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pendidikan Daerah Sarolangun M Tamin mengatakan tidak adanya formasi dokter hewan pada penerimaan CPNS tahun 2013, bukan bukan berarti tidak ada pengajuan.
"Formasi yang diterima memang sangat terbatas, itu sebabnya alokasi tambahan pegawai baru sesuai skala proritas. Kalau ada penerimaan CPNS akan kita coba ajukan formasi untuk dokter hewan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013
Menurut Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sarolangun Gunawarman, Jumat, idealnya minimal setiap satu kecamatan ada satu orang dokter hewan yang ditugaskan.
"Saat ini dari 149 desa/kelurahan yang ada semuanya hanya ditangani oleh lima orang dokter hewan, masih jauh dari ideal," katanya.
Dengan luas wilayah Kabupaten Sarolangun yang lumayan besar, hal ini membuat pelayaan untuk para peternak belum bisa maksimal.
"Keterbatasan dokter hewan ini jadi kendala yang serius, apalagi jika ada wabah penyakit ternak," ujarnya.
Gunawarman mengatakan, dengan kondisi yang ada saat ini, pihaknya terpaksa memberlakukan kerja rangkap kepada setiap dokter hewan.
Dengan hanya lima dokter hewan, artinya setiap dokter hewan mengkover dua kecamatan," katanya.
Ia memperkirakan kendala ini masih akan berlanjut mengingat dalam formasi penerimaan CPNS Kabupaten Sarolangun tahun 2013 tidak ada formasi untuk dokter hewan.
Diharapkan pada tahun 2014, jika masih ada penerimaan CPNS, perlu ada formasi untuk dokter hewan.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pendidikan Daerah Sarolangun M Tamin mengatakan tidak adanya formasi dokter hewan pada penerimaan CPNS tahun 2013, bukan bukan berarti tidak ada pengajuan.
"Formasi yang diterima memang sangat terbatas, itu sebabnya alokasi tambahan pegawai baru sesuai skala proritas. Kalau ada penerimaan CPNS akan kita coba ajukan formasi untuk dokter hewan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013