Jambi (ANTARA Jambi) - Provinsi Jambi dan Singapura sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang lingkungan, terutama dalam pengananan kebakaran hutan yang sering melanda sejumlah kawasan hutan di Jambi.

"Kita sepakat melanjutkan dan meningkatkan kerja sama di bidang lingkungan dengan Singpura, selain bidang-bidang lainnya," kata Gubernur Jambi Hasan Basri Agus kepada wartawan usai mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Singapura untuk Indonesia Amil Kumar Nayar di Jambi, Kamis.

Menurut Gubernur, Jambi dan Singapura sebelumnya telah menjalin kerja sama bidang lingkungan, salah satunya Jambi pernah mendapatkan bantuan alat untuk mengukur kualitas udara, namun saat ini alat tersebut sedang rusak.

"Kita harapkan dari pertemuan ini akan ada kerja sama untuk pelatihan bagi teknisi Jambi agar tidak lagi tergantung pada teknisi Singapura atau Jakarta untuk mengoperasikan alat pengukur kualitas udara itu," katanya.

Provinsi Jambi dan Singapura tidak hanya dekat secara geografis, tapi ada warga Jambi yang memanfaatkan fasilitas pendidikan, kesehatan, hiburan dan bekerja di Singapura.

Oleh karena itu, Hasan Basri Agus berharap kerja sama itu bisa diperluas pada bidang ekonomi, perdagangan dan upaya-upaya perlindungan bagi warga Jambi di negara itu.

Pada kesempatan itu, Gubernur juga menjelaskan komitmen Pemprov Jambi terhadap penanganan masalah lingkungan hidup terutama dalam menangani masalah kebakaran hutan di Provinsi Jambi.

Kebakaran hutan ini dampaknya sering berimbas ke Singapura dan negara tetangga lainnya dalam dua tahun terakhir, namun Jambi termasuk yang terkecil sebagai penyumbang asap ke Singapura.

Bahkan program Jambi dalam menangani kebakaran hutan bahkan telah menjadi contoh secara nasional dan diminta untuk memberikan paparan kepada pemerintah pusat.

Kebakaran hutan yang terjadi di Jambi antara lain akibat kebiasaan masyarakat yang selama ini jika membuka lahan dengan cara membakar, namun biasanya pagi dibakar sore akan habis.

"Yang menjadi beban bagi Jambi adalah jika yang terbakar itu lahan gambut, karena kebakarannya bisa berhari-hari dan sulit dipadamkan. Karena itu perlu upaya agar lahan gambut itu tidak terbakar," kata Gubernur.

Sementara itu, Dubes Singapura Anil Kumar Nayar memberikan apresiasi kepada Provinsi Jambi yang telah menjadi mitra kerja sama yang cukup baik dalam masalah lingkungan hidup.

Singapura telah menjalin kerja sama dengan Jambi dalam menanggulangi kebakaran hutan sejak 2007, katanya.

Ia juga sepakat kerja sama yang telah terjalin dengan Jambi akan ditingkatkan, tidak hanya di bidang lingkungan tapi juga bidang lainnya.

Menurut Nayar, masalah lingkungan, khususnya kebakaran hutan bukan masalah bagi Jambi atau Indonesia saja tetapi juga masalah bagi negara tetangganya, termasuk Singapura.

"Masalah kebakaran hutan ini membawa dampak negatif bagi kesehatan masyarakat, tidak hanya di Jambi tapi juga di daerah yang terkena dampak asap," kata Dubes.

Apabila kerja sama antara Jambi dan Singpura ini berhasil diharapkan akan diikuti oleh provinsi lainnya, katanya Dubes.

Pada kesempatan itu, Amil Kunar Nayar menyatakan Pemerintah Singapura selalu mendorong pengusaha di negara itu untuk menanamkan investasinya di Indonesia, termasuk Jambi yang memiliki potensi ekonomi yang cukup baik.

"Saya melihat Jambi sebagai daerah stabil, dimana berbagai suku yang ada dapat hidup dengan tentram dan damai. Sekalipun tahun ini adalah tahun politik, tapi tidak ada masalah yang mengganggu," katanya.

Oleh karena itu, Dubes akan mendorong para pengusaha Singapura untuk tidak ragu menanamkan modalnya di Jambi.(Ant)

Pewarta: Nurul Fahmy

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014