Jambi (ANTARA Jambi) - Bupati Merangin, Jambi, Al Haris mengatakan, selama 2013 terdapat 300 hektare sawah di daerahnya yang rusak akibat penambangan emas tanpa izin dan alih fungsi lahan.

"Ada 300 hektare lahan persawahan yang rusak akibat aktivitas penambangan emas tanpa izin dan alih fungsi lahan menjadi areal lainnya," kata Bupati saat acara panen raya padi perluasan sawah di Desa Keroya, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Merangin, Kamis.

Panen raya tersebut juga dihadiri Wakil Gubernur Jambi Fachrori Umar dan unsur Forkompimda Merangin.

Ia mengatakan, luas lahan sawah cetak sawah baru di Desa Keroya pada tahun 2013 seluas 48 hektare, sebagai upaya untuk meningkatkan produksi padi di Merangin. Lahan sawah baru tersebut dikelola oleh kelompok tani.

Al Haris mengimbau para petani untuk kembali ke sawah, artinya, untuk tetap menanam padi, sebagai langkah utama dalam mengupayakan ketahanan pangan dan sebagai upaya untuk mengatasi kemiskinan.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jambi Fachrori Umar mengatakan, pemerintah terus berupaya mewujudkan ketahanan pangan.

Namun upaya itu juga mendapat tantangan dengan adanya pertambahan penduduk di Provinsi Jambi dan terjadinya alih fungsi lahan pertanian tanaman pangan menjadi bangunan rumah, pabrik serta gudang.

"Hal ini merupakan tantangan serius terhadap program ketahanan pangan, dan harus disikapi," katanya.

Wagub juga mengatakan, Pemprov Jambi melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan terus mendorong dan memfasilitasi pengembangan komoditi padi secara intensifikasi, ekstensifikasi, dan rehabilitasi.

Pada sisi lain, pemerintah juga terus memberikan berbagai bantuan dan kemudahan, di antaranya bantuan benih berkualitas, subsidi pupuk dan obat-obatan pertanian, bantuan peralatan kepada kelompok tani dalam bentuk alat mesin pertanian (alsintan) serta memfasilitasi para petani untuk memenuhi kebutuhan modal, baik yang berasal dari lembaga perbankan maupun lembaga keuangan lainnya.

Ia menjelaskan, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jambi pada Desember 2013 tercatat 97,21 atau naik 1,85 persen dari bulan sebelumnya dan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Desember 2013 sebesar 100,15.

"Membaiknya kedua indikator tersebut harus tetap dijaga dan dipertahankan, dari hulu sampai ke hilir. Bagaimana petani bisa mendapatkan sarana produksi dengan harga yang stabil dan terjangkau serta bagaimana para petani bisa menjual hasil panennya dengan harga kompetitif dan menguntungkan," katanya.

Untuk meningkatkan NTP dan NTUP, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, antara lain mengurangi beban belanja komsumsi rumah tangga petani dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk pengembangan tanaman pangan seperti cabai, sayur-sayuran, ikan, ayam, dan sejenisnya dan memperbaiki jalur distribusi/transportasi dari sentra produksi ke pasar.

Pada kesempatan itu Wagub memberikan bantuan secara simbolis kepada kelompok petani di Desa Keroya berupa satu unit power thresher, 15 unit hand sprayer, 15 liter pestisida nabati, dan 2.500 Kg benih padi untuk areal 100 hektare.

Ia menyatakan bahwa perluasan sawah atau cetak sawah memberikan manfaat bagi masyarakat dan Provinsi Jambi serta berharap agar cetak sawah baru dilakukan secara berkesinambungan.

Wagub mengimbau para petani agar jangan melakukan alih fungsi lahan yang selama ini peruntukannya bagi tanam padi, guna menopang ketahanan pangan.(Ant)

Pewarta: Nurul Fahmy

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014