Jambi (ANTARA Jambi) - Selama 2013, sedikitnya 21 bayi di Kabupaten Batanghari, Jambi, meninggal, beberapa di antaranya akibat faktor kelalaian dalam perawatan. selama kehamilan.
Sekretaris Dinas Kesehatan Batanghari Ayub Khan saat dikonfirmasi, Jumat menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan kematian bayi, antara lain kelalaian, baik oleh petugas maupun saat masih dalam kandungan.
"Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya berat badan ketika akan melahirkan, dan ada juga keracunan ibu hamil, dan pendarahaan yang terjadi terhadap ibu hamil," ujarnya.
Namun demikian, angka kematian bayi pada 2013 itu sudah lebih menurun jika dinadingkan tahun-tahun sebelumnya, sebab saat ini kesadaran ibu-ibu yang memeriksakan kehamilannya secara rutin kepada petugas kesehatan sudah tinggi.
Sebagian besar ibu-ibu hamil sudah makin menyadari pentingnya memeriksakan kehamilan, terutama ke bidan desa, sehingga angka kematian bayi dan ibu melahirkan bisa dikurangi.
Ayub menjelaskan, melalui sosialisasi yang terus menerus, para ibu itu semakin rajin dan secara rutin memeriksakan kehamilannya kepada petugas hingga proses persalinan.
Dari 21 kasus kematian bayi tersebut, sebanyak 10 kasus kematian bayi dibawah 28 hari dan satu kasus lainnya merupakan kematian bayi diatas satu bulan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari terus berupaya maksimal untuk menekan angka kematian bayi dengan cara memberikan sosialisasi kepada ibu-ibu hamil melalui bidan desa.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014
Sekretaris Dinas Kesehatan Batanghari Ayub Khan saat dikonfirmasi, Jumat menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan kematian bayi, antara lain kelalaian, baik oleh petugas maupun saat masih dalam kandungan.
"Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya berat badan ketika akan melahirkan, dan ada juga keracunan ibu hamil, dan pendarahaan yang terjadi terhadap ibu hamil," ujarnya.
Namun demikian, angka kematian bayi pada 2013 itu sudah lebih menurun jika dinadingkan tahun-tahun sebelumnya, sebab saat ini kesadaran ibu-ibu yang memeriksakan kehamilannya secara rutin kepada petugas kesehatan sudah tinggi.
Sebagian besar ibu-ibu hamil sudah makin menyadari pentingnya memeriksakan kehamilan, terutama ke bidan desa, sehingga angka kematian bayi dan ibu melahirkan bisa dikurangi.
Ayub menjelaskan, melalui sosialisasi yang terus menerus, para ibu itu semakin rajin dan secara rutin memeriksakan kehamilannya kepada petugas hingga proses persalinan.
Dari 21 kasus kematian bayi tersebut, sebanyak 10 kasus kematian bayi dibawah 28 hari dan satu kasus lainnya merupakan kematian bayi diatas satu bulan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari terus berupaya maksimal untuk menekan angka kematian bayi dengan cara memberikan sosialisasi kepada ibu-ibu hamil melalui bidan desa.(Ant)
Editor : Edy Supriyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014