Bogor (ANTARA Jambi) - Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA-IPB) akan mendukung calon presiden RI yang memiliki komitmen kuat untuk membangun sektor pertanian menjadi lebih baik.
"Siapa pun kandidatnya akan didukung jika menjadikan pertanian sebagai arus utama pembangunan," kata Ketua Umum Himpunan Alumni IPB Bambang Hendroyono di Bogor, Jawa Barat, Senin.
Ia menjelaskan, tekad mendukung Capres yang berkomitmen menjadikan pertanian sebagai arus utama juga diputuskan pada Rakor Pengurus HA-IPB dan penanaman bibit mangrove serta gerakan bersih pantai Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta, pada Minggu (4/5).
Bambang Hendroyono menyatakan sudah saatnya pemerintah berpihak kepada sektor pertanian. Membangun pertanian berarti meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Jika pemerintahan baru nanti memfokuskan pembangunan pada sektor pertanian maka akan menimbulkan efek ganda yang kuat untuk menyejahterakan petani, memberantas kemiskinan, mengurangi pengangguran hingga meningkatkan daya beli masyarakat.
Ditegaskannya, membangun pertanian harus dengan dukungan negara secara politik agar seluruh sektor non-pertanian turut andil di dalamnya seperti permodalan, infrastruktur, sumberdaya manusia hingga teknologi.
"Indonesia memiliki kesempatan menjadi negara maju melalui pertanian karena dukungan alam, dukungan budaya dan sumber daya alam," katanya.
Jika pemerintahan baru memiliki komitmen yang kuat untuk memajukan sektor pertanian, katanya, maka hal tersebut bukan hal yang sulit karena inovasi pertanian IPB telah sangat banyak untuk menopang segala program.
"Sarjana dan mahasiswa pertanian Indonesia pun merupakan yang terbanyak dan terbaik di dunia saat ini sehingga tak cukup alasan jika hal ini diabaikan," katanya.
Beberapa langkah konkret dalam memajukan sektor pertanian yaitu, mempertahankan luas lahan pertanian, bahkan meningkatkan untuk menjawab semakin meningkatnya kebutuhan pangan seiring dengan semakin meningkatnya populasi manusia.
Kemudian, memperbaiki sarana dan infrastruktur pertanian di antaranya dengan meningkatkan pembangunan bendungan baru dan merevitalisasi irigasi. Selain itu, perlunya pendampingan para petani dengan penyuluh berkualitas agar kualitas petani semakin meningkat.
Di samping itu, juga perlunya dukungan nyata lembaga keuangan yang kuat dan konsisten yang menjamin ketersediaan modal bagi petani.
Langkah lain adalah menata kembali tata niaga produk pertanian dan memberikan jaminan harga yang baik atas komoditas strategis yang dihasilkan petani, dan memberikan dukungan teknologi dan penyediaan fasilitas penelitian/riset untuk menjamin kualitas produk pertanian.
Untuk itu, kata dia, HA-IPB yang mewadahi 115 ribu alumni IPB menyatakan siap untuk melakukan pendampingan, advokasi dan mendorong peningkatan kualitas pertanian Indonesia.
"Alumni IPB siap dengan berbagai program dan mendukung kebijakan yang berpihak kepada kepentingan pertanian Indonesia," katanya.
Walaupun saat ini alumni IPB bekerja di berbagai sektor, namun jiwa dan gairahnya untuk memajukan pertanian sehingga alumni IPB harus bersatu untuk perjuangan yang sama, memajukan pertanian Indonesia, katanya. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014
"Siapa pun kandidatnya akan didukung jika menjadikan pertanian sebagai arus utama pembangunan," kata Ketua Umum Himpunan Alumni IPB Bambang Hendroyono di Bogor, Jawa Barat, Senin.
Ia menjelaskan, tekad mendukung Capres yang berkomitmen menjadikan pertanian sebagai arus utama juga diputuskan pada Rakor Pengurus HA-IPB dan penanaman bibit mangrove serta gerakan bersih pantai Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta, pada Minggu (4/5).
Bambang Hendroyono menyatakan sudah saatnya pemerintah berpihak kepada sektor pertanian. Membangun pertanian berarti meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Jika pemerintahan baru nanti memfokuskan pembangunan pada sektor pertanian maka akan menimbulkan efek ganda yang kuat untuk menyejahterakan petani, memberantas kemiskinan, mengurangi pengangguran hingga meningkatkan daya beli masyarakat.
Ditegaskannya, membangun pertanian harus dengan dukungan negara secara politik agar seluruh sektor non-pertanian turut andil di dalamnya seperti permodalan, infrastruktur, sumberdaya manusia hingga teknologi.
"Indonesia memiliki kesempatan menjadi negara maju melalui pertanian karena dukungan alam, dukungan budaya dan sumber daya alam," katanya.
Jika pemerintahan baru memiliki komitmen yang kuat untuk memajukan sektor pertanian, katanya, maka hal tersebut bukan hal yang sulit karena inovasi pertanian IPB telah sangat banyak untuk menopang segala program.
"Sarjana dan mahasiswa pertanian Indonesia pun merupakan yang terbanyak dan terbaik di dunia saat ini sehingga tak cukup alasan jika hal ini diabaikan," katanya.
Beberapa langkah konkret dalam memajukan sektor pertanian yaitu, mempertahankan luas lahan pertanian, bahkan meningkatkan untuk menjawab semakin meningkatnya kebutuhan pangan seiring dengan semakin meningkatnya populasi manusia.
Kemudian, memperbaiki sarana dan infrastruktur pertanian di antaranya dengan meningkatkan pembangunan bendungan baru dan merevitalisasi irigasi. Selain itu, perlunya pendampingan para petani dengan penyuluh berkualitas agar kualitas petani semakin meningkat.
Di samping itu, juga perlunya dukungan nyata lembaga keuangan yang kuat dan konsisten yang menjamin ketersediaan modal bagi petani.
Langkah lain adalah menata kembali tata niaga produk pertanian dan memberikan jaminan harga yang baik atas komoditas strategis yang dihasilkan petani, dan memberikan dukungan teknologi dan penyediaan fasilitas penelitian/riset untuk menjamin kualitas produk pertanian.
Untuk itu, kata dia, HA-IPB yang mewadahi 115 ribu alumni IPB menyatakan siap untuk melakukan pendampingan, advokasi dan mendorong peningkatan kualitas pertanian Indonesia.
"Alumni IPB siap dengan berbagai program dan mendukung kebijakan yang berpihak kepada kepentingan pertanian Indonesia," katanya.
Walaupun saat ini alumni IPB bekerja di berbagai sektor, namun jiwa dan gairahnya untuk memajukan pertanian sehingga alumni IPB harus bersatu untuk perjuangan yang sama, memajukan pertanian Indonesia, katanya. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014