Jambi (ANTARA Jambi) - Tingkat kelulusan Ujian Nasional 2014 tingkat SMA sederajat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang diikuti 2.105 peserta mencapai 100 persen.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) Yuski ketika dihubungi, Jumat mengatakan, 2,105 peserta UN tingkat SMA yang dinyatakan lulus tersebut terdiri dari SMA 1.243 peserta, SMK 295 peserta, Madrasah Aliyah 506 peserta, dan Paket C sebanyak 61 peserta.
"Alhamdulillah, untuk Tanjabtim peserta UN tingkat SMA dinyatakan lulus 100 persen," katanya.
Menurut dia, dibanding Kota Jambi dan beberapa kabupaten lain, prosentase kelulusan di Tanjabtim sangat membanggakan.
Saat ditanya, Yuski mengatakan, jika terjadinya pungutan saat pengambilan ijazah, apabila jumlahnya wajar, masih bisa akan ditolelir.
Namun jika pungutan itu sudah berlebihan, terlebih dengan dalih dana kenang-kenangan atau balas budi, Dinas Pendidikan Tanjabtim tidak akan segan-segan untuk memanggil pihak sekolah.
"Yang namanya pengambilan ijazah, tentu memerlukan biaya fotocopy dan sebagainya. Jadi jika besaran pungutan masih dianggap wajar, saya rasa tidak ada masalah," ujarnya.
Tapi jika pungutan itu dirasa terlalu berlebihan, pihaknya minta segera laporkan kepada Diknas. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014
Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) Yuski ketika dihubungi, Jumat mengatakan, 2,105 peserta UN tingkat SMA yang dinyatakan lulus tersebut terdiri dari SMA 1.243 peserta, SMK 295 peserta, Madrasah Aliyah 506 peserta, dan Paket C sebanyak 61 peserta.
"Alhamdulillah, untuk Tanjabtim peserta UN tingkat SMA dinyatakan lulus 100 persen," katanya.
Menurut dia, dibanding Kota Jambi dan beberapa kabupaten lain, prosentase kelulusan di Tanjabtim sangat membanggakan.
Saat ditanya, Yuski mengatakan, jika terjadinya pungutan saat pengambilan ijazah, apabila jumlahnya wajar, masih bisa akan ditolelir.
Namun jika pungutan itu sudah berlebihan, terlebih dengan dalih dana kenang-kenangan atau balas budi, Dinas Pendidikan Tanjabtim tidak akan segan-segan untuk memanggil pihak sekolah.
"Yang namanya pengambilan ijazah, tentu memerlukan biaya fotocopy dan sebagainya. Jadi jika besaran pungutan masih dianggap wajar, saya rasa tidak ada masalah," ujarnya.
Tapi jika pungutan itu dirasa terlalu berlebihan, pihaknya minta segera laporkan kepada Diknas. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014