Jambi (ANTARA Jambi) - Sebanyak tiga orang pecinta alam yang diutus Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi yang melakukan peninjauan Daerah Tujuan Wisata unggulan, melakukan aksi pembersihan sampah-sampah plastik di sepanjang jalur pendakian Gunung Kerinci di Kabupaten Kerinci.

"Kita sangat prihatin mendapati kotornya jalur pendakian Gunung Kerinci, padahal gunung tertinggi di Sumatera dan gunung api tertinggi di Indonesia itu kini makin menjadi primadona para wisatawan minat khusus," kata Koordinator Pecinta Alam (Pala) utusan Disbudpar Provinsi Jambi Abdul Havis di Jambi, Jumat.

Ia mengatakan, kondisi pendakian Gunung Kerinci kini kondisinya sangat kotor penuh dengan sampah, karena perlu dilakukan aksi pemungutan tehadap sampah-sampah itu untuk dibawa ke bawah.

Aksi yang dilakukan tersebut memang menjadi salah satu misi tim pendakian Gunung Kerinci yang diutus Bidang Destinasi Dsibudpar Provinsi Jambi.

Tumpukan sampah di puncak gunung peninggalan para pendaki lokal yang tak bertanggung jawab tak mungkin dibersihkan atau dibawa pulang, karena itu saat turun hanya menyapu dan menyisir sampah-sampah plastik yang tersebar di sepanjang jalur pendakian, kata Havis.

Sampah-sampah plastik yang disisir tersebut dalam berbagai bentuk seperti kantong-kantong kresek, botol-botol dan gelas-gelas air mineral, bungkus permen, bungkus biskuit, tali temali, semua dikumpulkan sejalan dengan misi bersih diri menyambut datangnya bulan Ramadhan di gunung.

Hasilnya, sesampai di pos Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di Pintu Rimba, pecinta alam itu berhasil menyetorkan sekitar tujuh kilogram sampah plastik ke pos petugas TNKS yang kosong.

Ketiga pendaki yang melakukan aksi pembersihan sampah itu mengundang senyum para kelompok pendaki lain yang kebetulan berpapasan dengan mereka.

Keluhan akan sampah juga disampaikan oleh dua orang pendaki dari Inggris yakni Aron dan Suzana yang kebetulan saat itu melakukan pendakian saat diwawancarai oleh tim Disbudpar.

"Gunung Kerinci adalah gunung api yang luar biasa mempesona, tapi sayangnya kenyamanan kita menikmati keindahan alam yang luar biasa itu terganggu oleh keberadaan dan aroma sampah di puncak gunung, padahal kalau bersih gunung ini akan bisa jadi primadona para pendaki dunia," kata Aron.

Menurut Ferdy Andrea, salah seorang koordinator pemandu dan porter pendakian Gunung Kerinci, sebenarnya saat ini jumlah sampah di atas Gunung Kerinci sudah jauh berkurang karena telah sedikit demi sedikit, namun jumlah yang tersisa tetap saja masih belum membuat Gunung Kerinci bisa menjadi tempat yang bersih dan nyaman bagi pendaki wisatawan.

"Sampah paling banyak menumpuk di pos-pos dan selter-selter pemberhentian, di situ yang paling sulit untuk ditanggulangi, karena pos dan selter sering pula menjadi tempat pendirian kemah oleh pendaki untuk bermalam, semestinya di tempat itu disediakan tempat sampah agar sampah-sampah tidak dibuang sembarangan," kata dia.

Oleh karena itu, Disbudpar akan beker jasama dengan pihak TNKS, Pemkab Kerinci, memprogramkan satu kegiatan gotong royong bersih gunung yang akan melibatkan komunitas-komunitas, para pecinta alam dan pelajar sebagai peserta, kegiatan ini akan digelar pada momentum Festival Danau Kerinci ke-13 pada Oktober 2014.(Ant)

Pewarta: Yupnical

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014