Jambi (ANTARA Jambi) - Mantan Bupati Tanjung Jabung Barat periode 2005-2010, Safrial menyatakan akan kembali mencalonkan diri pada pemilihan bupati daerah itu untuk masa bakti 2015-2020.
Meskipun kasus air bersih (intake) sudah ditangani Kejati Jambi, namun tak menyurutkan niat Safrial untuk ikut bertarung dalam kancah pilkada mendatang.
Menurut Safrial di Jambi, Selasa, soal jaminan pekerjaan proyek yang disempat dipersoalkan tersebut, merupakan tanggungjawab PPK dan kontraktor.
"Itu terlalu jauh, tidak ada keterlibatan bupati. Soal jaminan itu, tanggungjawab rekanan dan PPK," ujarnya.
Ia menyatakan "tidak akan terlahir pelaut yang handal dari laut yang tenang", artinya dirinya akan tetap maju mencalonkan diri sebagai calon bupati Tanjung jabung Barat (Tanjabar) pada 2015 mendatang.
Mengenai persiapannya, Safrial menyerahkan sepenuhnya kepada partai, soal siapa pendampingnya, ia juga belum menentukan, hal itu akan dilakukan setelah pelantikan Jokowi sebagai Presiden. "Nanti, kita baru beracnang-ancang, tunggu pak Jokowi dilantik,” tuturnya.
Secara pribadi, Safrial yang merupakan kader PDIP itu menginginkan pendamping yang siap menghadapi tantangan ke depan.
"Ada tokoh agama yang baru sekedar komunikasi. Tapi yang jelas, pendamping saya dari wilayah Ilir, karena saya dari Ulu," ujarnya.
Soal visi dan misi, jika terpilih sebagai bupati, ia akan membangun Tanjabar agar rakyatnya sejahtera. Pemerintah akan fokus membenahi infrastruktur dan kembali melanjutkan proyek air bersih yang tertunda di Tebing Tinggi hingga Bram Itam.
"Kenapa kita buat dari Teluk Pengkah, agar masyarakat dari Tebing Tinggi, Senyerang, Pengabuan, Bram Itam hingga Kualatungkal bisa menikmati air bersih sesuai pesan pemerintah pusat," ujarnya.
Saat ditanya adanya informasi bahwa Safrial akan digandeng Hasan Basri Agus (incumbent) untuk menjadi Cawagub Jambi, ia mengaku belum melakukan komunikasi dengan Hasan Basri Agus.
"Kembali saya katakan, baik itu jadi wakil gubernur, bupati ataupun tidak sama sekali, bila itu perintah partai saya siap," tegasnya.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014
Meskipun kasus air bersih (intake) sudah ditangani Kejati Jambi, namun tak menyurutkan niat Safrial untuk ikut bertarung dalam kancah pilkada mendatang.
Menurut Safrial di Jambi, Selasa, soal jaminan pekerjaan proyek yang disempat dipersoalkan tersebut, merupakan tanggungjawab PPK dan kontraktor.
"Itu terlalu jauh, tidak ada keterlibatan bupati. Soal jaminan itu, tanggungjawab rekanan dan PPK," ujarnya.
Ia menyatakan "tidak akan terlahir pelaut yang handal dari laut yang tenang", artinya dirinya akan tetap maju mencalonkan diri sebagai calon bupati Tanjung jabung Barat (Tanjabar) pada 2015 mendatang.
Mengenai persiapannya, Safrial menyerahkan sepenuhnya kepada partai, soal siapa pendampingnya, ia juga belum menentukan, hal itu akan dilakukan setelah pelantikan Jokowi sebagai Presiden. "Nanti, kita baru beracnang-ancang, tunggu pak Jokowi dilantik,” tuturnya.
Secara pribadi, Safrial yang merupakan kader PDIP itu menginginkan pendamping yang siap menghadapi tantangan ke depan.
"Ada tokoh agama yang baru sekedar komunikasi. Tapi yang jelas, pendamping saya dari wilayah Ilir, karena saya dari Ulu," ujarnya.
Soal visi dan misi, jika terpilih sebagai bupati, ia akan membangun Tanjabar agar rakyatnya sejahtera. Pemerintah akan fokus membenahi infrastruktur dan kembali melanjutkan proyek air bersih yang tertunda di Tebing Tinggi hingga Bram Itam.
"Kenapa kita buat dari Teluk Pengkah, agar masyarakat dari Tebing Tinggi, Senyerang, Pengabuan, Bram Itam hingga Kualatungkal bisa menikmati air bersih sesuai pesan pemerintah pusat," ujarnya.
Saat ditanya adanya informasi bahwa Safrial akan digandeng Hasan Basri Agus (incumbent) untuk menjadi Cawagub Jambi, ia mengaku belum melakukan komunikasi dengan Hasan Basri Agus.
"Kembali saya katakan, baik itu jadi wakil gubernur, bupati ataupun tidak sama sekali, bila itu perintah partai saya siap," tegasnya.(Ant)
Editor : Edy Supriyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014