Jambi (ANTARA Jambi) - Patin pasopati Jambi ternyata kurang diminati, hal tersebut terlihat dari kurang lakunya ikan tersebut laku di pasaran, kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi Saipudin,  Kamis.

Ia mengatakan, patin pasopati merupakan hasil kawin silang dengan patin siam, namun patin pasopati itu tidak mampu bertahan hidup lebih lama.

"Patin pasopati tidak mampu bertahan hidup, ikan patin akan mati 15 menit setelah panen. Di pasaran masyarakat butuh ikan yang segar-segar," kata dia.

Kendala itu membuat Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) kesulitan membuat budidaya massal, dan hingga kini patin pasopati jarang ditemukan di pasaran.

Kepala Badan Sadar Mutu dan Karantina Ikan Kementrian Perikanan dan Kelautan Narmoko Tarmadji mengatakan, ikan patin merupakan makanan seharian  masyarakat Provinsi Jambi dan sebagian besar diekspor keluar. Kebutuhan untuk Palembang pun disuplai dari Jambi.

Di Jambi, kata dia, sudah dikembangkan ikan patin pasopati. Ikan ini jenis patin yang didesain atau yang dicoba direkayasa.

"Ikan yang kita rekayasa setelah ikan dori atau patin Vietnam. Meskipun di sana-sini masih ada kekurangan, tapi rasanya kita sudah menuju ke sana," kata Narmoko.

Ia menjelaskan, jika dilihat dari segi tekstur, rasa dan warna, patin pasopati ini sudah cukup bagus, namun dirinya belum mengetahui bagaimana pasarannya di Jambi.

"Karena persoalan kita pada aspek pemasaran, ya seperti kemasan yang nanti dijual ke pasar, ke restoran atau hotel luar negeri, itu masih jadi kendala," kata dia.

Oleh sebab itu, untuk produksi ikan patin pasopati pun belum bersifat massal, karena penikmat patin pasopati masih rendah. Persoalannya, selain pasar ada pasca panen, tapi jika terjamin pasarnya otomatis patin ini bisa diproduksi.

Meski demikian, hal itu justru menjadi tantangan bagaimana patin pasopati Jambi bisa mengalahkan patin Vietnam, sebab saat ini, ikan dori sebagian diimpor dari Vietnam.

"Maksud saya bagimana kalau impor itu bisa digantikan lokal, itu kan baik. Pasaran itu sebetulnya sederhana saja, tergantung menyakinkan orang bagaimana produksi ini merupakan produksi baik. Saya kira itu akan mudah. Kalau saat ini pangsa pasar ikan patin pasopati ini masih bersifat lokal, dan ini perlu promosi," tambahnya. (Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014