Jambi (ANTARA Jambi) - Sejumlah kepala desa minta agar Pemkab Batanghari menambah armada atau mobil pemadam kebakaran agar jika terjadi kasus kebakaran, terutama di lokasi yang cukup jauh bisa segera diatasi.

Pemkab Batanghari seharusnya menambah jumlah armada mobil pemadam kebakaran (damkar), apalagi jarak antara markas Damkar yang berpusat di ibukota kabupaten dengan kecamatan-kecamatan lain cukup jauh.

"Dari informasi, Pemkab hanya punya tiga unit mobil damkar, jumlah ini masih sangat kurang untuk mengkover kebarakaran di kabupaten dengan luas wilayah yang mencapai 5.804,83 km persegi atau 580.483 hektare ini, kata Pjs Kepala Desa Sungai Ruan Ilir, Kecamatan Marosebo Ulu, Syarifuddin.

Ia mencontohkan kebakaran yang terjadi di Desa Sungai Ruan Ilir pada Rabu (27/8) malam tidak bisa diatasi. Api membakar satu unit rumah warganya yang terbuat dari kayu. Tidak ada satupun barang yang berhasil diselamatkan.

Pemilik rumah hanya pasrah melihat rumahnya terbakar, upaya memadamkan api dilakukan dengan cara seadanya dibantu dengan warga sekitar.

"Karena itu jumlah mobil damkar di Pemkab Batanghari perlu ditambah. Kalau perlu setiap kecamatan mempunyai satu unit mobil damkar," katanya.

Ia mengatakan, apabila terjadi kebakaran pada wilayah yang jauh dari ibukota kabupaten. mobil damkar membutuhkan waktu sekitar satu jam lebih untuk sampai di lokasi.

Apabila ada mobil damkar yang siaga di kecamatan, kejadian kebakaran bisa dengan cepat teratasi, karena jaraknya tidak terlalu jauh.

Syarifuddin juga minta Pemkab Batanghari memberikan bantuan mesin pompa air beserta selang sepanjang 200 meter. Kedua alat ini dinilai sangat membantu ketika mobil damkar belum sampai di lokasi kebakaran.

"Sebelum mobil damkar datang, warga bisa menggunakan mesin pompa air dan selang untuk memadamkan api," katanya.

Hal senada juga dikatakan Kepala Desa Mersam Kecamatan Mersam Sofuan Ansori yang menyatakan kurangnya armada damkar di Pemda Batanghari sering membuat masyarakat kecewa dengan kinerja petugas damkar.

Sebab, mobil damkar selalu terlambat tiba di lokasi kebakaran, bisa satu jam lebih setelah kejadian. Sementara bangunan yang terbakar beserta isinya tidak ada lagi yang bisa diselamatkan.

Sementara itu, pihak Dinas Perkotaan Batanghari yang menaungi Damkar belum bisa diminta keterangan terkait permintaan kepala desa tersebut.

Kepala Bidang Damkar Asri belum berhasil dikonfirmasi. Begitu juga dengan Kepala Dinas Perkotaan Suaidi. Saat dikonfirmasi melalui ponselnya tidak bisa dihubungi dan pesan singkat yang dikirim tidak mendapat balasan.(Ant)

Pewarta: Heriyanto

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014