Jambi (ANTARA Jambi) - Direktur Perusahaan Daerah Air Minum Tirta  Batanghari, Kabupaten Batanghari, Usman mengatakan, objek wisata "Waterboom" masih menunggak rekening air sebesar Rp91 juta.

"Hingga kini tunggakan itu belum dibayar, tunggakan itu terjadi sejak Oktober 2013 hingga Juni 2014," kata Usman saat dikonfirmasi, Kamis.

Menurut dia, dengan tidak dibayarnya tunggakan air ini membuat PDAM merugi dan saat ini sudah melakukan pemutusan air ke objek wisata air milik Pemkab Batanghari itu.

Selain itu, bak penampung air di Waterboom ternyata bocor, sehingga banyak air yang keluar dan membuat tagihan air membengkak. Bocornya bak air ini juga merupakan pemborosan air yang dialami oleh PDAM.

Kepala Bagian Umum PDAM Tirta Batanghari Sudarto juga membenarkan, tunggakan ini sama sekali belum dibayar oleh Pemkab Batanghari, sementara pihak Pemkab menyatakan tunggakan itu menjadi tanggungjawab pihak ketiga yang mengelola Waterboom.

Sejak diresmikan tahun lalu, Waterboom digadang–gadang menjadi ikon Batanghari, namun sayangnya sepi pengunjung.

Dari pantauan di lapangan, selain sepi pengunjung, saat ini sebagian kondisi bangunan mulai rusak dan retak. Bahkan bangunan nampak seperti turun. Kondisi ini diduga akibat penimbunan bangunan yang kurang padat.

Pegawai kebersihan Waterboom yang enggan ditulis namanya, membenarkan sejak diresmikan, wahana air milik Pemkab Batanghari ini sepi pengunjung.

"Hari-hari biasa bisa dikatakan tidak ada pengunjung, namun hari libur seperti Minggu baru ada pengunjung datang dan bermain air, namun tidak begitu banyak," katanya.(Ant)

Pewarta: Heriyanto

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014