Jambi (ANTARA Jambi) - Sekolah Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Jambi terpaksa diliburkan kerena kabut asap di Jambi semakin pekat, kata Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, di Jambi, Kamis.
Gubernur memngaku sudah mengintruksikan semua pimpinan TK dan PAID untuk meliburkan anak-anak hingga udara di Jambi dinyatakan tidak berbahaya. "Ya, kita sudah intruksikan sekolah untuk ditutup," katanya.
Ia mengharapkan pihak swasta untuk berpartisipasi membagi-bagikan masker kepada masyarakat. Pemerintah sendiri sudah melakukan kegiatan sosial itu. "Sama-sama kita menjaga kesehatan masyarakat kita," ujarnya.
Ketika ditanya sampai kapan anak-anak diliburkan, Gubernur mengatakan akan melihat dulu dari hari ke hari. Hari ini katanya Indeks Standar pencemaran Udara (ISPU) sudah 100 lebih dan hotspot ditemukan di tujuh titik.
"Tapi hotspot di Sumsel masih 100 titik lebih, asap masih berasal dari arah angin selatan. Dan memang Jambi yang terkena," jelasnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Jambi M. Zubaidi mengatakan bahwa pihaknya sudah menyurati bupati dan wali kota di Provinsi Jambi untuk meliburkan sekolah TK dan PAUD dan mengimbau pihak swasta untuk membagikan masker kepada masyarakat.
"Itu berdasarkan rapat bersama dengan pak Gubernur, Kapolda dan Danrem," kata Zubaidi.
Pengaruh asap ini, katanya berdampak pada pruduktivitas hewan, sehingga terjadi pengurangan produktivitas hewan di Jambi. Kondisi udara saat ini katanya kurang sehat namun belum berbahaya.
"Kita juga menyurati Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Badan Lingkungan Hidup se-Provinsi atas hasil rapat ini," katanya.
Terkait lahan yang terbakar, Zubaidi menjelaskan ada tujuh titik yang tersebar di beberapa kabupaten. Yakni Kabupaten Sarolangun, Tebo, Merangin, Tanjabtim dan Kabupaten Muarojambi.
Ia juga mengatakan sudah meminta bantuan BNPB untuk memadamkan titik api yang ada di lahan gambut. "Lahan gambut kita yang terbakar hanya ada dua titik yakni di Kabupaten Tanjabtim dan Kabupaten Muarojambi," katanya.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014
Gubernur memngaku sudah mengintruksikan semua pimpinan TK dan PAID untuk meliburkan anak-anak hingga udara di Jambi dinyatakan tidak berbahaya. "Ya, kita sudah intruksikan sekolah untuk ditutup," katanya.
Ia mengharapkan pihak swasta untuk berpartisipasi membagi-bagikan masker kepada masyarakat. Pemerintah sendiri sudah melakukan kegiatan sosial itu. "Sama-sama kita menjaga kesehatan masyarakat kita," ujarnya.
Ketika ditanya sampai kapan anak-anak diliburkan, Gubernur mengatakan akan melihat dulu dari hari ke hari. Hari ini katanya Indeks Standar pencemaran Udara (ISPU) sudah 100 lebih dan hotspot ditemukan di tujuh titik.
"Tapi hotspot di Sumsel masih 100 titik lebih, asap masih berasal dari arah angin selatan. Dan memang Jambi yang terkena," jelasnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Jambi M. Zubaidi mengatakan bahwa pihaknya sudah menyurati bupati dan wali kota di Provinsi Jambi untuk meliburkan sekolah TK dan PAUD dan mengimbau pihak swasta untuk membagikan masker kepada masyarakat.
"Itu berdasarkan rapat bersama dengan pak Gubernur, Kapolda dan Danrem," kata Zubaidi.
Pengaruh asap ini, katanya berdampak pada pruduktivitas hewan, sehingga terjadi pengurangan produktivitas hewan di Jambi. Kondisi udara saat ini katanya kurang sehat namun belum berbahaya.
"Kita juga menyurati Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Badan Lingkungan Hidup se-Provinsi atas hasil rapat ini," katanya.
Terkait lahan yang terbakar, Zubaidi menjelaskan ada tujuh titik yang tersebar di beberapa kabupaten. Yakni Kabupaten Sarolangun, Tebo, Merangin, Tanjabtim dan Kabupaten Muarojambi.
Ia juga mengatakan sudah meminta bantuan BNPB untuk memadamkan titik api yang ada di lahan gambut. "Lahan gambut kita yang terbakar hanya ada dua titik yakni di Kabupaten Tanjabtim dan Kabupaten Muarojambi," katanya.(Ant)
Editor : Edy Supriyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014