Jambi (ANTARA Jambi) - Petani karet di Jambi saat ini menerapkan pola Sit Angin atau giling getah latek sebagai upaya meningkatan harga jual karet, kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Disperindag Provinsi Jambi Filda Deviarni, Kamis.

Ia menjelaskan, harga karet saat ini hanya Rp4.500/kilogram. Rendahnya harga itu tentu saja menyulitkan ekonomi petani, akibatnya petani beralih profesi dan enggan menyadap karet untuk memenuhi kehidupan.

Turunnya harga karet terus menerus terjadi sejak bulan puasa lalu. Anjloknya harga karet karena perkembangan dan persaingan di negara-negara Asean. Mereka mulai mengurangi produksi karena stok mereka banyak, katanya.

Untuk itu, Disperindag Provinsi Jambi menyarankan beberapa kelompok tani untuk menerapkan pola Sit Angin itu. Hal itu bertujuan untuk peningkatan ekonomi petani.

Untuk harga jual karet dengan menerapkan pola Sit Angin kata Filda, bisa menguntungkan petani. Sebab harga jauh lebih tinggi.

"Harga karet saat ini Rp4.500/kilogram, dengan pola itu petani bisa menjual hasil karet mereka dengan harga Rp25 ribu/kilogram," kata Filda.

Petani yang sudah menerapkan pola itu yakni petani di Desa Sungai Rengas Kabupaten Batanghari, Desa Muhajirin Kabupaten Muarojambi dan Desa Bukit Baling Kabupaten Muarojambi.

Menurut dia,  pembeli lebih menyukai hasil sadapan dengan Sit Angin. "Hasil sadapan karet dijadikan latek dan digiling dengan alat atau yang disebut 'hand manggol', lalu dikeringkan. Petani menjual ke pabrik dengan jumlah banyak.

Petani sendiri diberikan pelatihan pengunaan hand manggol itu. Pemerintah juga akan memberikan bantuan alat penggiling getah tersebut. Beberapa petani katanya sudah mempunyai alat itu.

Salah satu petani Desa Sungai Gelam, Kabupaten Muarojambi, Sudir, ketika dikonfirmasi mengaku kewalahan dengan harga karet yang terus anjlok. Harga karet yang murah berdampak luas bagi kehidupan petani dan warga desa.

"Harganya saat ini terlalu rendah, sementara hasil produksi juga mengalami penurunan karena musim kemarau," keluhnya.

Terkait pengolahan karet dengan pola Sit Angin, Sudir mengaku memang belum mencoba. Namun jika harga tetap rendah, dirinya akan berusaha mengikuti pola itu. (Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014