Jambi (ANTARA Jambi) - Berdasarkan hasil tes urine dua narapida yang kabur dan ditangkap kembali, Satuan Reserse Narkoba Polres Batanghari kini mendalami dugaan peredaran dan penggunaan narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Muarabulian.
Kepala Satresnarkoba Polres Batanghari AKP Eko Santoso ketika ditemui, Kamis menjelaskan, setelah dilakukan tes urine terhadap dua napi yang berhasil ditangkap kembali, yakni Akra Dinata dan Jailani, keduanya positif menggunakan narkoba.
"Berdasarkan hasil tes urine oleh BNK Batanghari, kedua napi terindikasi memakai narkoba jenis sabu dan ekstasi," katanya.
Pekan lalu, sebanyak sembilan napi Lapas Muarabulian berhasil kabur setelah menodong petugas Lapas dengan senjata api rakitan yang diduga dibawa oleh pengunjung, namun dua napi berhasil ditangkap kembali.
Berkembang isu, sebelum ke sembilan napi kabur, diduga telah berpesta narkoba bersama.
Berdasarkan hasil tes urine tersebut, polisi kini tengah mendalami dugaan adanya peredaran dan penggunaan narkoba di Lapas Muarabulian, kata Eko.
Kecurigaan juga diperkuat saat Satnarkoba melakukan penggelendahan di areal Lapas Muarabulian yang menemukan beberapa barang bukti yang cukup kuat, yang mengarah pada penggunaan narkoba, kuat dugaan narkoba digunakan bersama-sama.
"Saat dilakukan penggeledahan ditemukan beberapa barang bukti seperti botol, pipet bekas yang kemungkinan digunakan untuk menhisap sabu," ujarnya.
Namun Eko sendiri belum berani memastikan, apakah saat dua napi mengkonsumsi barang haram tersebut dilakukan bersama tujuh napi lain yang saat ini masih dalam pengejaran petugas.
Pendalam ini juga untuk mengetahui apakah ada keterlibatan petugas Lapas terkait narkoba di Lapas Muarabulian.
"Kami belum bisa memastikan, karena tujuh napi lain belum berhasil ditangkap. Kami juga akan tetap melakukan tes urine terhadap petugas Lapas untuk mendeteksi sejauh mana keterlibatan para petugas, baik sebagai penyuplai maupun pengguna," katanya.
Sementara itu, Kepala Lapas Muarabulian Wahyu Prasetyo saat dikonfirmasi mengaku masih melakukan penyelidikan terhadap dugaan keterlibatan petugas Lapas terkait narkoba tersebut.
"Kami masih memeriksa petugas yang bertugas saat napi kabur, pemeriksaan terkait dari semua kejadian, setidaknya ada empat orang yang bertugas, selain dari petugas keamanan," kata Wahyu.
Kalapas juga sudah menyerahkan foto tujuh napi lain yang melarikan diri ke Polres Batanghari, yang saat ini masih buron.
Pihaknya juga masih mendalami, asal narkoba dan waktu menggunakanya. Hal ini terus didalami dalam pemeriksaan internal," tambahnya.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014
Kepala Satresnarkoba Polres Batanghari AKP Eko Santoso ketika ditemui, Kamis menjelaskan, setelah dilakukan tes urine terhadap dua napi yang berhasil ditangkap kembali, yakni Akra Dinata dan Jailani, keduanya positif menggunakan narkoba.
"Berdasarkan hasil tes urine oleh BNK Batanghari, kedua napi terindikasi memakai narkoba jenis sabu dan ekstasi," katanya.
Pekan lalu, sebanyak sembilan napi Lapas Muarabulian berhasil kabur setelah menodong petugas Lapas dengan senjata api rakitan yang diduga dibawa oleh pengunjung, namun dua napi berhasil ditangkap kembali.
Berkembang isu, sebelum ke sembilan napi kabur, diduga telah berpesta narkoba bersama.
Berdasarkan hasil tes urine tersebut, polisi kini tengah mendalami dugaan adanya peredaran dan penggunaan narkoba di Lapas Muarabulian, kata Eko.
Kecurigaan juga diperkuat saat Satnarkoba melakukan penggelendahan di areal Lapas Muarabulian yang menemukan beberapa barang bukti yang cukup kuat, yang mengarah pada penggunaan narkoba, kuat dugaan narkoba digunakan bersama-sama.
"Saat dilakukan penggeledahan ditemukan beberapa barang bukti seperti botol, pipet bekas yang kemungkinan digunakan untuk menhisap sabu," ujarnya.
Namun Eko sendiri belum berani memastikan, apakah saat dua napi mengkonsumsi barang haram tersebut dilakukan bersama tujuh napi lain yang saat ini masih dalam pengejaran petugas.
Pendalam ini juga untuk mengetahui apakah ada keterlibatan petugas Lapas terkait narkoba di Lapas Muarabulian.
"Kami belum bisa memastikan, karena tujuh napi lain belum berhasil ditangkap. Kami juga akan tetap melakukan tes urine terhadap petugas Lapas untuk mendeteksi sejauh mana keterlibatan para petugas, baik sebagai penyuplai maupun pengguna," katanya.
Sementara itu, Kepala Lapas Muarabulian Wahyu Prasetyo saat dikonfirmasi mengaku masih melakukan penyelidikan terhadap dugaan keterlibatan petugas Lapas terkait narkoba tersebut.
"Kami masih memeriksa petugas yang bertugas saat napi kabur, pemeriksaan terkait dari semua kejadian, setidaknya ada empat orang yang bertugas, selain dari petugas keamanan," kata Wahyu.
Kalapas juga sudah menyerahkan foto tujuh napi lain yang melarikan diri ke Polres Batanghari, yang saat ini masih buron.
Pihaknya juga masih mendalami, asal narkoba dan waktu menggunakanya. Hal ini terus didalami dalam pemeriksaan internal," tambahnya.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014