Jambi (ANTARA Jambi) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan melakukan uji kelayakan hujan buatan di Provinsi Jambi, kata Sekretaris BPBD Provinsi Jambi Muhammad Suadi, Senin.
Ia mengatakan, dalam uji kelayakan itu, BNPB bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBPT), rencananya uji kelayakan dilakukan di Bandara Sultan Thaha Saifudin (STS) Jambi. Namun, dirinya belum mengetahui secara pasti hujan buatan tersebut untuk Provinsi Jambi atau Provinsi Sumsel.
Peralatan BPPT sudah tiba Senin pagi di kantor BPBD Provinsi Jambi, namun personil BNPB dan BPPT baru akan berangkat Senin sore dari Jakarta.
"Saat ini kita masih menunggu personil dari pusat, peralatan-peralatan yang akan dipasang di Bandara sudah ada, termasuk 1,5 ton garam jenis calcium chloride yang akan ditabur di awan, namun kejelasan pasti hujan buatan ini saya belum mengetahui," katanya.
Belum pastinya kabar itu mengingat di daerah Sumsel tidak ada awan yang berpotensi menghasilkan hujan, kemungkinan di Provinsi Jambi hanya menabur garam dan hujan diarahkan ke Provinsi Sumsel.
"Teknis pastinya belum tau, apakah untuk Jambi atau Sumsel, BNPB memang kesulitan membuat hujan buatan di Sumsel karena tidak ada awan, bisa saja menabur garamnya di Provinsi Jambi hujannya di Sumsel sesuai arah angin. Tapi kita lihat saja nanti," ujarnya.
Menurut dia, jika hujan buatan diturunkan di Jambi memang tidak efektif, karena di Jambi sudah mulai memasuki musim hujan, titik api di Jambi pun nihil. Sementara di Provinsi Sumsel masih terdeteksi 13 titik api.
Hujan memang sudah mengguyur Provinsi Jambi sejak tiga hari lalu, kendati demikian, asap masih saja terlihat meski tidak terlalu pekat. Provinsi Jambi yang berada di arah angin tenggara memang menjadi korban, sebab asap yang dibawa angin dari selatan menuju utara terlebih dahulu melewati tenggara yakni Provinsi Jambi.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014
Ia mengatakan, dalam uji kelayakan itu, BNPB bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBPT), rencananya uji kelayakan dilakukan di Bandara Sultan Thaha Saifudin (STS) Jambi. Namun, dirinya belum mengetahui secara pasti hujan buatan tersebut untuk Provinsi Jambi atau Provinsi Sumsel.
Peralatan BPPT sudah tiba Senin pagi di kantor BPBD Provinsi Jambi, namun personil BNPB dan BPPT baru akan berangkat Senin sore dari Jakarta.
"Saat ini kita masih menunggu personil dari pusat, peralatan-peralatan yang akan dipasang di Bandara sudah ada, termasuk 1,5 ton garam jenis calcium chloride yang akan ditabur di awan, namun kejelasan pasti hujan buatan ini saya belum mengetahui," katanya.
Belum pastinya kabar itu mengingat di daerah Sumsel tidak ada awan yang berpotensi menghasilkan hujan, kemungkinan di Provinsi Jambi hanya menabur garam dan hujan diarahkan ke Provinsi Sumsel.
"Teknis pastinya belum tau, apakah untuk Jambi atau Sumsel, BNPB memang kesulitan membuat hujan buatan di Sumsel karena tidak ada awan, bisa saja menabur garamnya di Provinsi Jambi hujannya di Sumsel sesuai arah angin. Tapi kita lihat saja nanti," ujarnya.
Menurut dia, jika hujan buatan diturunkan di Jambi memang tidak efektif, karena di Jambi sudah mulai memasuki musim hujan, titik api di Jambi pun nihil. Sementara di Provinsi Sumsel masih terdeteksi 13 titik api.
Hujan memang sudah mengguyur Provinsi Jambi sejak tiga hari lalu, kendati demikian, asap masih saja terlihat meski tidak terlalu pekat. Provinsi Jambi yang berada di arah angin tenggara memang menjadi korban, sebab asap yang dibawa angin dari selatan menuju utara terlebih dahulu melewati tenggara yakni Provinsi Jambi.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014