Jambi (ANTARA Jambi) - Gubernur Jambi Hasan Basri Agus menyatakan Pemprov Jambi terus berupaya untuk meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan serta peningkatan kualitas pendidikan melalui berbagai program dan kegiatan, termasuk program beasiswa pendidikan.

Hal itu disampaikan gubernur usai pemancangan tiang pembangunan gedung baru Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) An-Nadwah Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabar), Sabtu.

Acara tersebut dirangkaikan dengan pelepasan pawai dalam rangka Tahun Baru Islam 1436 Hijriah dan pembukaan Rapat Koordinasi VII PTAIS Kopertais Wilayah XIII Jambi.

Pawai tersebut diikuti oleh berbagai institusi pendidikan di Kabupaten Tanjabar yakni pondok pesantren, madrasah, SD, SMP, SMA, SMK, dan STAI.

Gubernur menjelaskan, melalui program "Satu Miliar Satu Kecamatan" (Samisake), Pemprov Jambi juga meluncurkan program beasiswa bagi masyarakat sangat miskin.

"Saya berharap, program ini benar-benar dipantau dan diawasi masyarakat, jangan sampai salah sasaran, silahkan lapor ke saya atau staf saya jika ada kejanggalan atau penyimpangan pelaksanaannya," tegasnya.

Pemprov Jambi juga telah mengalokasikan anggaran beasiswa melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, sejak tahun 2010 sampai 2014, beasiswa untuk strata satu (S1) untuk 6.411 orang dengan alokasi anggaran lebih kurang Rp29,554 miliar, beasiswa untuk S2 untuk 1.807 orang dengan anggaran Rp50,653 miliar, dan untuk S3 untuk 430 orang dengan anggaran Rp27,195 miliar.

"Kita berharap berbagai peluang beasiswa ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa STAI, karena beasiswa ini tidak hanya difokuskan untuk pendidikan umum, tetapi juga untuk pendidikan agama," ujarnya.

Hasan Basri Agus menekankan agar STAI An-Nadwah Kuala Tungkal benar-benar memperhatikan standar kelulusan, agar kualitas kelulusan bukan hanya untuk standar nasional, tetapi jika memungkinkan mengacu pada standar internasional, mengingat kompetisi yang dihadapi oleh para lulusan nantinya, sudah bersifat global.

"Perguruan tinggi, termasuk STAI diharapkan mampu menciptakan program-program yamg lebih inovatif, sesuai dengan potensi daerah," katanya.

Hasan Basri Agus mengingatkan agar alumni STAI bukan hanya mengejar posisi di birokrasi atau PNS yang sudah pasti sangat terbatas, tetapi harus berusaha untuk berwirausaha, sebab peluang kewirausahaan terbentang luas, asalkan lulusan STAI mampu dan mau menciptakan inovasi, kreativitas, dan daya saing profesionalitas lulusan.

Saat ini perguruan tinggi di Indonesia sedang giat-giatnya mengembangkan program kreativitas mahasiswa kewirausahaan, kuliah kewirausahaan, magang kewirausahaan, kuliah kerja usaha, yang semuanya bertujuan untuk menumbuhkan jiwa bisnis mahasiswa, sehingga memiliki keberanian untuk memulai usaha, yang pada gilirannya tidak lagi tergantung pada pemerintah, sebaliknya, membantu pemerintah dalam penciptaan lapangan kerja.

Ia juga menegaskan, pendidikan tinggi di Jambi jangan hanya sekedar memenuhi kebutuhan lokal, tetapi mempersiapkan lulusan untuk memenuhi pasar ASEAN bahkan pasar dunia.(Ant)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014