Jambi (ANTARA Jambi) - Provinsi Jambi mendapat dana Rp50 miliar sebagai bantuan pemerintah pusat untuk pembangunan akses jalan menuju Bandara Sultan Thaha Saifudin Jambi, kata Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, Sabtu.
Ia mengatakan, suntikan dana dari pemerintah pusat itu adalah untuk penunjang Bandara Jambi yang akan menjadi bandara bertaraf internasional, anggaran yang dikucurkan dari APBN itu untuk membangun jalan dua jalur menuju terminal baru bandara.
"Dari gerbang masuk hingga Lorong Candra sampai Taman PKK yang melewati Bulog itu nantinya akan dibuat jalur dua yang dibiayai oleh APBN dengan dana sebesar Rp50 miliar," katanya.
Pembangunan jalan dua jalur dari dana pusat itu akan terkoneksi dengan jalan dua jalur dari Simpang Bukit Baling hingga ke Simpang Alkal dan dari Alkal ke Pematang Lumut yang dibangun melalui dana APBD Provinsi Jambi.
"Jalan dua jalur yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Jambi ini memiliki panjang 901 meter dengan lebar 16 meter," kata Hasan Basri Agus.
Gubernur juga memastikan bahwa proyek pembangunan jalan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Jambi tersebut akan dapat diakses berbarengan dengan penggunaan terminal baru Bandara Sultan Thaha.
Sementara itu, dari keterangan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Jambi Fauzi Ansori bahwa saat ini pembangunan jalan dua jalur itu masih terkendala pembebasan lahan.
Pembebasan lahan yang menjadi tanggung jawab Provinsi Jambi akan dilakukan tahun 2015 dan sudah dianggarkan dalam APBD Provinsi Jambi sebesar Rp16 miliar.
"Lebih kurang panjangnya tujuh kilometer, untuk tahap awal ini kita targetkan pembebasan lahan sepanjang 5.300 meter dan yang baru kita selesaikan sepanjang 4.300 meter," kata Fauzi.
Belum tuntasnya target pembebasan itu akibat masih adanya lahan 12 Kepala Keluarga (KK) yang belum terselesaikan, rinciannya lima KK masih melakukan penolakan, empat KK sertifikatnya masih di bank dan tiga KK pemiliknya masih diluar kota. Pihaknya akan sosialisasi dan negosiasi kembali, agar pada Desember ini bisa segera tuntas.
Ketika ditanya terkait penolakan warga terhadap penutupan jalan yang dilewati jalur dua menuju bandara tersebut, Fauzi Ansori menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menutup jalan tersebut.
"Cuma nanti jalannya akan kita arahkan untuk tidak langsung nyeberang, tapi mutar dulu melalui median jalan yang sudah kita buat dan itu tidak ada masalah bagi pengguna jalan," tambahnya.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014
Ia mengatakan, suntikan dana dari pemerintah pusat itu adalah untuk penunjang Bandara Jambi yang akan menjadi bandara bertaraf internasional, anggaran yang dikucurkan dari APBN itu untuk membangun jalan dua jalur menuju terminal baru bandara.
"Dari gerbang masuk hingga Lorong Candra sampai Taman PKK yang melewati Bulog itu nantinya akan dibuat jalur dua yang dibiayai oleh APBN dengan dana sebesar Rp50 miliar," katanya.
Pembangunan jalan dua jalur dari dana pusat itu akan terkoneksi dengan jalan dua jalur dari Simpang Bukit Baling hingga ke Simpang Alkal dan dari Alkal ke Pematang Lumut yang dibangun melalui dana APBD Provinsi Jambi.
"Jalan dua jalur yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Jambi ini memiliki panjang 901 meter dengan lebar 16 meter," kata Hasan Basri Agus.
Gubernur juga memastikan bahwa proyek pembangunan jalan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Jambi tersebut akan dapat diakses berbarengan dengan penggunaan terminal baru Bandara Sultan Thaha.
Sementara itu, dari keterangan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Jambi Fauzi Ansori bahwa saat ini pembangunan jalan dua jalur itu masih terkendala pembebasan lahan.
Pembebasan lahan yang menjadi tanggung jawab Provinsi Jambi akan dilakukan tahun 2015 dan sudah dianggarkan dalam APBD Provinsi Jambi sebesar Rp16 miliar.
"Lebih kurang panjangnya tujuh kilometer, untuk tahap awal ini kita targetkan pembebasan lahan sepanjang 5.300 meter dan yang baru kita selesaikan sepanjang 4.300 meter," kata Fauzi.
Belum tuntasnya target pembebasan itu akibat masih adanya lahan 12 Kepala Keluarga (KK) yang belum terselesaikan, rinciannya lima KK masih melakukan penolakan, empat KK sertifikatnya masih di bank dan tiga KK pemiliknya masih diluar kota. Pihaknya akan sosialisasi dan negosiasi kembali, agar pada Desember ini bisa segera tuntas.
Ketika ditanya terkait penolakan warga terhadap penutupan jalan yang dilewati jalur dua menuju bandara tersebut, Fauzi Ansori menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menutup jalan tersebut.
"Cuma nanti jalannya akan kita arahkan untuk tidak langsung nyeberang, tapi mutar dulu melalui median jalan yang sudah kita buat dan itu tidak ada masalah bagi pengguna jalan," tambahnya.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014