Jambi (ANTARA Jambi) - Gubernur Jambi Hasan Basri Agus menginginkan agar kawasan Ujung Jabung yang menjadi lokasi Pelabuhan Samudera Ujung Jabung nantinya dapat dikelola atau dikerjasamakan dengan pihak swasta.

"Walaupun sekarang pembangunan Pelabuhan Ujung dilakukan oleh Kementerian Perhubungan, tidak ada masalah jika nantinya dikerjasamakan dengan swasta," kata Gubernur.

Pernyataan tersebut disampaikannya kepada wartawan usai ekspose rencana pembangunan pabrik baja oleh PT Mega Top Inti Selaras (Fuhai Grup) di rumah dinas gubernur di Jambi, Jumat.

Hasan Basri Agus mengaku ketika menghadap Menko Kearitiman mendapat jawaban dari menteri agar pengelolaan kawasan Ujung Jabung ditawarkan kepada swasta.

Saat ini ada beberapa pemikiran yang dalam proses pengkajian, nanti bisa saja dibentuk badan khusus untuk mengkerjasamakan dengan pihak ketiga.

"Saya sudah minta, yang menyusun konsep untuk memikirkan bentuk badan pengelolanya. Diharapkan dalam waktu singkat akan terbentuk. Nanti kalau sudah ada pengelolanya, pemerintah dalam posisi mengawasi. Kita sepenuhnya serahkan kepada badan pengelola, yang melakukan kerjasama, juga mengekspos dan mensosialisasikan potensi kita kepada pihak luar," jelas gubernur.

Pihak Fuhai Grup sudah menyusun konsep desain, masterplan, sudah membagi potensi lahan seluas yang 4.200 hektare di kawasan Ujung Jabung, nanti masterplannya akan disinkronkan. Mudah-mudahan bisa terwujud, dan siapapun (pengelolanya) yang penting kawasan Ujung Jabung itu bisa terwujud, katanya.

Ia mengatakan, pembangunan kawasan Pelabuhan Samudera Ujung Jabung harus dilihat dari pemikiran besar.

"Kalau orang yang berpikiran kerdil akan berpikir, kapan jadinya Ujung Jabung. Kita melihat potensi Ujung Jabung itu bukan dari sudut pandang sempit, tetapi dari pemikiran skala besar," ujar Gubernur.

Ia menjelaskan, dari empat kawasan di Indonesia yang pernah diteliti oleh pihak Fuhai, kawasan Ujung Jabung dinilai paling tepat, karena dari Ujung Jabung itu terus ke Tiongkok, Jepang dan ke Eropa.

Fuhai Grup merupakan perusahaan Tiongkok yang berminat berinvestasi di Jambi, dan pernah mengundang Gubernur untuk berkunjung ke Tiongkok.

"Namun karena saya tidak sempat, diwakilkan kepada Wakil Gubernur. Mereka ingin meyakinkan kita bahwa mereka punya usaha dan potensi di Tiongkok," katanya.

Sebagai tindak lanjutnya, Gubernur mengaku pernah menawarkan kepada pihak Fuhai, kalau memang mau mengelola kawasan Ujung Jabung, bisa saja dalam jangka waktu 20 tahun, 25 tahun atau 30 tahun, dan mereka tertarik.

Sebelumnya, dalam paparannya, pihak Fuhai Grup yang disampaikan oleh Zhang Wei Hong menjelaskan, bisnis Fuhai adalah industri pertambangan dan pengolahan, dengan kantor pusat di Beijing, Tiongkok dan telah berinvestasi di Asean, Rusia, Afrika, dan Timur Tengah.

Zhang menjelaskan, Fuhai berencana membangun industri pengolahan baja di Ujung Jabung, alasanya adalah permintaan pasar Indonesia terhadap baja sangat besar akhir-akhir ini, sementara kemampuan industri Indonesia untuk melakukan pengolahan dan pengembangan lanjutan baja sangat minim.

Ia mengatakan, total produksi baja Indonesia delapan juta ton, sedangkan kebutuhannya mencapai 16 juta ton per tahun, dan kebutuhan ini akan terus meningkat.(Ant)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014