Jambi (ANTARA Jambi) - Ketua DPRD Kabupaten Batanghari Mahdan minta Dinas Peternakan setempat segera bertindak terkait kematian 40 ekor ayam di Kelurahan Muara Jangga, Kecamatn Batin XXIV yang diduga akibat virus flu burung.
Dinas Peternakan seharusnya segera bertindak mengantisipasi agar virus flu burung tidak semakin menyebar menyerang ternak-ternak ayam masyarakat lainnya, katanya, Minggu.
"Saya berharap, dinas terkait segera mungkin untuk menindaklanjuti persoalan yang dihadapi masyarakat soal dugaan flu burung itu," katanya.
Menurut dia, penyebaran virus ini dikhawatirkan akan mewabah menyerang manusia, karena masih sulit untuk ditangani. Selain itu, disnak harus segera melakukan penyuluhan di semua kecamatan di Batanghari.
Ia meminta agar Disnak segera memberikan obat atau vaksin kepada masyarakat yang berternak ayam atau sejenis unggas.
"Obat atau vaksinnya segera diberikan kemasyarakat yang mempunyai ternak, agar penyebarannya bisa dicegah," katanya.
Ia mengimbau masyarakat Batanghari untuk berhati-hati dalam mengkonsumsi daging ayam atau bebek mengingat unggas yang mati akibat flu burung saat ini sulit untuk dicirikan.
Sementara itu, sehari sebelumnya, Disna sudah menemukan virus flu burung yang sudah mewabah di tiga kelurahan di Kecamatan Muara Bulian, yakni Kelurahan Pasar Baru, Kelurahan Muara Bulian, Kelurahan Sridadi.
"Kami sudah mengindikasikan ada tiga kelurahan yang ditemukan virus flu burung, semuanya berada di Kecamatan Muara Bulian," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Batanghari Hayatul Islami.
Dari tiga kelurahan tersebut, terdapat 40 ekor ayam yang mati dan semuanya positif mengidap virus flu burung. Namun Disnak sudah memusnahkan bangkai unggas yang berjenis ayam tersebut dengan cara dikubur.
Ewan, seorang warga Kelurahan Muara Jangga Kecamatn batin XXIV mengatakan, beberapa warga yang memiliki ternak ayam di kelurahan tersebut dalam beberapa minggu ini sudah menemukan beberapa ternaknya mati.
"Kalau di sini sudah hampir dua minggu ayam yang mati dan tidak tahu penyebanya, itu pun dari beberapa peternak ayam. Pengobatanya sendiri kami gunakan dengan vaksin seadanya, yang kami dapatkan dari toko terdekat," katanya.
Begitu juga dengan jenis penyakitnya, Ewan tidak bisa memastikan apa penyebab ayam-ayam miliknya termasuk warga yang lain mati.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014
Dinas Peternakan seharusnya segera bertindak mengantisipasi agar virus flu burung tidak semakin menyebar menyerang ternak-ternak ayam masyarakat lainnya, katanya, Minggu.
"Saya berharap, dinas terkait segera mungkin untuk menindaklanjuti persoalan yang dihadapi masyarakat soal dugaan flu burung itu," katanya.
Menurut dia, penyebaran virus ini dikhawatirkan akan mewabah menyerang manusia, karena masih sulit untuk ditangani. Selain itu, disnak harus segera melakukan penyuluhan di semua kecamatan di Batanghari.
Ia meminta agar Disnak segera memberikan obat atau vaksin kepada masyarakat yang berternak ayam atau sejenis unggas.
"Obat atau vaksinnya segera diberikan kemasyarakat yang mempunyai ternak, agar penyebarannya bisa dicegah," katanya.
Ia mengimbau masyarakat Batanghari untuk berhati-hati dalam mengkonsumsi daging ayam atau bebek mengingat unggas yang mati akibat flu burung saat ini sulit untuk dicirikan.
Sementara itu, sehari sebelumnya, Disna sudah menemukan virus flu burung yang sudah mewabah di tiga kelurahan di Kecamatan Muara Bulian, yakni Kelurahan Pasar Baru, Kelurahan Muara Bulian, Kelurahan Sridadi.
"Kami sudah mengindikasikan ada tiga kelurahan yang ditemukan virus flu burung, semuanya berada di Kecamatan Muara Bulian," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Batanghari Hayatul Islami.
Dari tiga kelurahan tersebut, terdapat 40 ekor ayam yang mati dan semuanya positif mengidap virus flu burung. Namun Disnak sudah memusnahkan bangkai unggas yang berjenis ayam tersebut dengan cara dikubur.
Ewan, seorang warga Kelurahan Muara Jangga Kecamatn batin XXIV mengatakan, beberapa warga yang memiliki ternak ayam di kelurahan tersebut dalam beberapa minggu ini sudah menemukan beberapa ternaknya mati.
"Kalau di sini sudah hampir dua minggu ayam yang mati dan tidak tahu penyebanya, itu pun dari beberapa peternak ayam. Pengobatanya sendiri kami gunakan dengan vaksin seadanya, yang kami dapatkan dari toko terdekat," katanya.
Begitu juga dengan jenis penyakitnya, Ewan tidak bisa memastikan apa penyebab ayam-ayam miliknya termasuk warga yang lain mati.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014