Jambi (ANTARA Jambi) - Komunitas pencinta alam Gunung Raya (Pencagura) melibatkan para pelajar sekolah menengah dan tokoh adat untuk melakukan penghijauan bagi bagi kelestarian ekosistem Danau Kaco.

"Kita sengaja melibatkan para pelajar dari SMA terdekat, yakni SMAN 5 Kerinci guna mengikuti program penghijauan Danau Kaco yang kondisinya kini mulai rusak dan terbuka akibat semakin meningkatnya intensias dan kuantitias pengunjung atau kunjungan," kata Ketua Komunitas Pencagura Muhammad Zacki Zaid di Jambi, Selasa.

Ia mengatakan, Danau Kaco adalah objek wisata utama Desa Lempur Lekuk 50 Tumbi Kecamatan Gunung Raya yang akan segera diusulkan menjadi desa wisata kepada Kemenpar dan menjadi desa gerbang Taman Nasional Kerinci seblat (TNKS) kepada Kemenhut dan Lingkungan Hidup.

Danau Kaco lokasinya berada di tengah-ntengah zona inti TNKS, namun dikarenakan keunikannya sebagai akuarium alam telah menyedot minat para wisatawan baik nusantara maupun mancanegara untuk mengunjunginya yang berdampak mulai rusaknya lingkungan hutan TNKS d sekitarnya baik oleh pembukaan hutan bantaran danau maupun masalah sampah.

"Karena itu kita berinisiatif melakukan tindakan konservasi agar kerusakan tidak terus terjadi yang dapat merusak kondisi air danau yang unik tersebut. Kita libatkan para pelajar SMA, masyarakat bahkan para tokoh adat melakukan penghijauan. Sedikitnya ada 35 orang terblibat pada aksi penanaman bibit pohon di sekitar danau pada 17 Oktober lalu," kata Zaid.

Selain penanaman pohon, tim ekspedisi juga melakukan aksi bersih sampah serta patroli sapu jerat satwa yang merupakan adopsi dari program patroli sapu jerat Polhutsus TNKS dimana program ini direncanakan ke depannya akan dikembangkan menjadi program rutin dan massif.

Danau Kaco adalah danau alam yang memiliki keunikan luar biasa karena menjadi satu-satunya danau berair sangat jernih berwarna biru seperti laut padahal berada di tengah-tengah lebatnya hutan TNKS yang terkenal sebagai habitat satwa harimau Sumatera.

Danau kecil ini sebenarnya tidak bisa dikembangkan menjadi objek wisata massal, tidak saja karena lokasinya yang berada di dalam zona inti TNKS tapi juga danau ini rentan kerusakan jika dikunjungi oleh wisatawan dalam jumlah besar.

"Karena itu kita menawarkan agar objek ini dikembangkan menjadi objek wisata minat khusus petualangan yang ekslusif," tambah Zaid.(Ant)

Pewarta: Yupnical

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014