Jambi (ANTARA Jambi) - Sebanyak 17 anak sungai di Jambi berpotensi meluap dan mengakibatkan banjir, hal tersebut diketahui dari pemetaan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi dalam rapat koordinasi dan antisipasi menghadapi banjir di Jambi, Kamis.

Sungai-sungai itu merupakan anak Sungai Batanghari yang tersebar di 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Ke-17 sungai itu yakni, Sungai Batang Merangin, Batang Merao, Batang Nungkal, Batang Ning, Batang Lempur, Batang Sangir dan Sngai Tabir.

Kemudian Sungai Batang Asai, Batang Limun, Batang Pelepat, Batang Jujuhan, Batang Bungo, Batang Tebo, Batang Tembesi, Batang Asam, Sungai Lutuk dan Sungai Air Hitam Laut.

Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Ridham Priskap saat memimpin rapat kesiapsiagaan banjir di Provinsi Jambi mengatakan, untuk sementara banjir yang terjadi di kabupaten/kota di wilayah Provinsi Jambi masih bisa ditangani oleh kabupaten/kota. Sebanyak 80 persen daerah aliran sungai Batanghari memang rawan banjir,

"Banjir yang terjadi di Kerinci, Sarolangun, Merangin, Tebo masih dalam batas-batas yang tidak terlalu parah hanya lewat berkisar 1-3 jam dan seketika langsung surut, itu sudah bisa ditanggulangi kabupaten," kata Ridham.

Kendati demikian, untuk kesiapan logistik, Pemprov Jambi melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jambi sudah siap. Kalau kabupaten/kota memerlukan bantuan dari provinsi, bupati/walikota bisa langsung menyurati gubernur. Namun sampai saat ini belum ada kabupaten/kota yang mengajukan bantuan logistik ke Pemprov.

Sementara itu dari hasil rakor antisipasi banjir itu rata-rata kerawanan yang dihadapi oleh kabupaten/kota di Provinsi Jambi yakni banjir akibat luapan Sungai Batanghari. Selain banjir, untuk wilayah barat seperti Kabupaten Kerinci, Merangin, Sarolangun juga rawan terjadi longsor saat musim hujan seperti sekarang ini.

Tak hanya longsor dan banjir, daerah seperti di Kabupaten Batanghari juga rawan angin puting beliung, karena itu Sekda minta agar setiap kabupaten/kota memetakan kerawanan bencana di daerah masing-masing.

Kepala BPBD Provinsi Jambi Arif Munandar mengatakan, banjir sudah terjadi di beberapa kabupaten di Provinsi Jambi sejak sepekan terakhir, bahkan banjir juga merenggut korban jiwa.

BPBD Provinsi Jambi juga sudah menyiapkan bantuan dan menyiagakan peralatan untuk penanggulangan bencana jika sewaktu-waktu diperlukan. Seperti tenda darurat, kendaraan roda dua, roda empat, tanki air, perahu karet dan juga "family ki"t.

"Kita sudah siaga dan kita persiapkan peralatan, namun sampai sekarang belum ada laporan evakuasi pengungsian. Melalui Pak Gubernur juga sudah disurati kabupaten/kota untuk siaga banjir, jadi nanti di kabupaten/kota juga dilakukan rapat koordinasi lintas dinas terkait untuk siaga dan juga penyaluran bantuan. Dinas PU juga dilibatkan untuk menanggulangi tanah longsor dan juga infrastruktur," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi Nurangesti Widyastuti, mengatakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih terus berpotensi terjadi hingga akhir Desember dan awal Januari.

Untuk itu ia mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Batanghari untuk siaga jika sewaktu-waktu terjadi banjir akibat limpahan air dari hulu sungai.(Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014