Jambi (ANTARA Jambi) - Selama 2014, sebanyak 11 warga Provinsi Jambi meninggal akibat
terjangkit virus HIV/AIDS, kata Kepala Bidang
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi
Jambi Yuliza Kaswendi, Senin.
Ia menjelaskan, kasus AIDS di Jambi ditemukan sebanyak 63 kasus, sementara warga terinfeksi HIV sebanyak 56 orang, temuan kasus HIV/AIDS ini tersebar di enam kabupaten/kota di Jambi.
"Ke-11 penderita dinyatakan meninggal, kasus HIV/AIDS ditemukan di Kota Jambi, Kabupaten Muarojambi, Batanghari, Merangin, Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Kerinci," kata Kaswendi.
Kota Jambi menjadi rekor temuan HIV/AIDS, sebab di kota ini, kasus AIDS ditemukan sebanyak 57 kasus dan warga terinfeksi HIV sebanyak 49 orang. Sedangkan di Kabupaten Batanghari ditemukan satu kasus AIDS dan satu orang terinfeksi HIV, di Kabupaten Muarojambi warga yang terinfeksi HIV hanya satu orang dan penderita AIDS tidak ditemukan.
Di Kabupaten Merangin, ditemukan tiga orang terinfeksi HIV dan satu kasus AIDS, di Kabupaten Tebo hanya ditemukan satu kasus AIDS dan warga terinfeksi HIV nihil.
Sementara di Kabupaten Kerinci ditemukan dua kasus AIDS dan satu orang dinyatakan meninggal dan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur ditemukan satu kasus AIDS dan satu warga terinfeksi HIV.
"Kalau AISD itu sudah ada gejala, sedangkan HIV itu baru terinfeksi, penderita yang meninggal itu adalah penderita AIDS," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi yang tercacat adalah pada kelompok umur 25 tahun ke atas, yakni 83,63 persen, disusul kelompok umur 20-24 tahun sebesar 13,84 persen.
Kelompok umur 15-19 tahun sebesar 0,39 persen dan pada kelompok umur 0-5 tahun sebesar 1,56 persen. Sementara proporsi kasus AIDS yang tercacat telah meninggal dunia sebesar 35,67 persen.
"Rasio kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 3,66:1, sedangkan cara penularan kasus AIDS kumulatif tercatat melalui IDU sebanyak 45,42 persen, melalui heteroseksual sebanyak 43,27 persen dan penularan melalui homoseks sebanyak 5,65 persen," kata Kaswendi.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014
Ia menjelaskan, kasus AIDS di Jambi ditemukan sebanyak 63 kasus, sementara warga terinfeksi HIV sebanyak 56 orang, temuan kasus HIV/AIDS ini tersebar di enam kabupaten/kota di Jambi.
"Ke-11 penderita dinyatakan meninggal, kasus HIV/AIDS ditemukan di Kota Jambi, Kabupaten Muarojambi, Batanghari, Merangin, Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Kerinci," kata Kaswendi.
Kota Jambi menjadi rekor temuan HIV/AIDS, sebab di kota ini, kasus AIDS ditemukan sebanyak 57 kasus dan warga terinfeksi HIV sebanyak 49 orang. Sedangkan di Kabupaten Batanghari ditemukan satu kasus AIDS dan satu orang terinfeksi HIV, di Kabupaten Muarojambi warga yang terinfeksi HIV hanya satu orang dan penderita AIDS tidak ditemukan.
Di Kabupaten Merangin, ditemukan tiga orang terinfeksi HIV dan satu kasus AIDS, di Kabupaten Tebo hanya ditemukan satu kasus AIDS dan warga terinfeksi HIV nihil.
Sementara di Kabupaten Kerinci ditemukan dua kasus AIDS dan satu orang dinyatakan meninggal dan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur ditemukan satu kasus AIDS dan satu warga terinfeksi HIV.
"Kalau AISD itu sudah ada gejala, sedangkan HIV itu baru terinfeksi, penderita yang meninggal itu adalah penderita AIDS," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi yang tercacat adalah pada kelompok umur 25 tahun ke atas, yakni 83,63 persen, disusul kelompok umur 20-24 tahun sebesar 13,84 persen.
Kelompok umur 15-19 tahun sebesar 0,39 persen dan pada kelompok umur 0-5 tahun sebesar 1,56 persen. Sementara proporsi kasus AIDS yang tercacat telah meninggal dunia sebesar 35,67 persen.
"Rasio kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 3,66:1, sedangkan cara penularan kasus AIDS kumulatif tercatat melalui IDU sebanyak 45,42 persen, melalui heteroseksual sebanyak 43,27 persen dan penularan melalui homoseks sebanyak 5,65 persen," kata Kaswendi.(Ant)
Editor : Edy Supriyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014