Jambi (ANTARA Jambi) - Bank Jambi hingga kini masih mengandalkan modal dari pemerintah daerah (pemda) setempat dan belum ada penyertaan modal dari luar, kata Direktur Utama Bank Jambi Subekti, Sabtu.
Bahkan bank yang sudah berusia 52 tahun ini hingga saat ini modalnya baru mencapai Rp760 miliar, artinya baru masuk dalam buku satu karena belum mencapai Rp1 triliun.
"Sampai saat ini modal Bank Jambi berasal dari pemda dan untuk penyertakan modal dari luar harus mendapat persetujuan dari pemegang saham," kata Subekti.
Menurut dia , modal inti Bank Jambi sampai saat ini berjumlah Rp760 miliar dengan modal penyertaan sebanyak Rp580 miliar dan masih masuk buku satu, namun kinerja Bank Jambi terus meningkat dengan aset sebesar Rp5,7 triliun atau meningkat dari tahun lalu yang hanya Rp4,9 triliun dengan penyaluran kredit sebesar Rp3,6 triliun.
Terkait isu yang menyebutan Bank Jambi mengalami kerugian sehingga harus mendapat suntikan dana tambahan dari pemerintah daerah, Subekti membantah hal tersebut. Dia mengatakan penambahan modal itu sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja bank.
"Bank Jambi memiliki kinerja sangat bagus, penilaian majalah Info Bank tahun 2014, Bank Jambi berada pada peringkat keenam, Bank Jambi saat ini telah memiliki 10 kantor cabang di seluruh kabupaten/kota dalam Provinsi Jambi," jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus mengaku kinerja Bank Jambi terus meningkat setiap tahunnya, dan juga membantah jika dikatakan Bank Jambi bangkrut sebagaimana yang diisukan di tengah masyarakat.
Namun demikian, Hasan mengakui bahwa sampai saat ini modal Bank Jambi belum sampai Rp1 triliun sebagaimana komitmen bersama yang disampaikan di depan mantan Wakil Presiden Budiono saat berkunjung ke Jambi beberapa waktu lalu.
"Modal Rp1 triliun berasal dari 11 kabupaten/kota dan komitmen tersebut akan secepatnya dipenuhi, Bank Jambi tidak kekurangan modal tapi penambahan modal tersebut bertujuan meningkatkan kinerja bank ke depannya," kata Gubernur.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015
Bahkan bank yang sudah berusia 52 tahun ini hingga saat ini modalnya baru mencapai Rp760 miliar, artinya baru masuk dalam buku satu karena belum mencapai Rp1 triliun.
"Sampai saat ini modal Bank Jambi berasal dari pemda dan untuk penyertakan modal dari luar harus mendapat persetujuan dari pemegang saham," kata Subekti.
Menurut dia , modal inti Bank Jambi sampai saat ini berjumlah Rp760 miliar dengan modal penyertaan sebanyak Rp580 miliar dan masih masuk buku satu, namun kinerja Bank Jambi terus meningkat dengan aset sebesar Rp5,7 triliun atau meningkat dari tahun lalu yang hanya Rp4,9 triliun dengan penyaluran kredit sebesar Rp3,6 triliun.
Terkait isu yang menyebutan Bank Jambi mengalami kerugian sehingga harus mendapat suntikan dana tambahan dari pemerintah daerah, Subekti membantah hal tersebut. Dia mengatakan penambahan modal itu sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja bank.
"Bank Jambi memiliki kinerja sangat bagus, penilaian majalah Info Bank tahun 2014, Bank Jambi berada pada peringkat keenam, Bank Jambi saat ini telah memiliki 10 kantor cabang di seluruh kabupaten/kota dalam Provinsi Jambi," jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus mengaku kinerja Bank Jambi terus meningkat setiap tahunnya, dan juga membantah jika dikatakan Bank Jambi bangkrut sebagaimana yang diisukan di tengah masyarakat.
Namun demikian, Hasan mengakui bahwa sampai saat ini modal Bank Jambi belum sampai Rp1 triliun sebagaimana komitmen bersama yang disampaikan di depan mantan Wakil Presiden Budiono saat berkunjung ke Jambi beberapa waktu lalu.
"Modal Rp1 triliun berasal dari 11 kabupaten/kota dan komitmen tersebut akan secepatnya dipenuhi, Bank Jambi tidak kekurangan modal tapi penambahan modal tersebut bertujuan meningkatkan kinerja bank ke depannya," kata Gubernur.(Ant)
Editor : Edy Supriyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015