Karawang (ANTARA Jambi) - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar mengingatkan para kepala daerah hingga kepala desa agar jangan sampai melakukan konversi lahan yang justru mematikan sawah.

"Hal yang perlu saya tekankan dan ingatkan, terutama di Karawang, jangan sampai ada alih fungsi besar-besaran lahan pertanian jadi industri," kata Marwan saat berdialog dengan 60 kepala desa di Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu.

Ia mengatakan kementeriannya tidak antiindustri dan perumahan. Tetapi sebagai lumbung padi nasional, lahan pertaniannya jangan dikonversi karena akan mematikan petani Karawang.

Himbauan ini disampaikannya, agar hasil pertanian khususnya padi di Karawang dapat terus surplus dan menyokong ketahanan pangan nasional.

"Jangan sampai impor terus padahal kita punya lumbung padi di Karawang. Semua pihak harusnya bisa perhatikan masalah ini, impor dikurangi meski produksi stok beras berkurang," ujar dia.

Hal ini perlu benar-benar diperhatikan mengingat swasembada pangan dalam tiga tahun ke depan menjadi target pemerintahan Jokowi-JK. "Maka Karawang sebagai titik tolak jangan sampai justru tenggelam," ujar dia.

Wakil Bupati Cellica Nurrachdiana, menurut Marwan, telah menceritakan bahwa ada 40.000 hektare (ha) sawah nonteknis dan 87.000 ha sawah teknis di Karawang. Persawahan ini harus bisa diselamatkan sebagai upaya ketahanan pangan.

Ia meminta kepala daerah jika ada industri yang tidak produktif dan mengganggu aktivitas pertanian jangan diberi izin. "Tata ruang harus diperhatikan benar, di tata kembali. Saya minta ke Pemda agar komprehensif dalam menetapkan tata ruang, jangan sampai lahan pertanian habis untuk perumahan dan industri," ujar Marwan.(Ant)

Pewarta: Virna P Setyorini

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015