Jambi (ANTARA Jambi) - Bupati Merangin Al Haris, menyatakan akan berupaya untuk membuka jalan yang melewati Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) agar bisa menuju desa paling terpencil di Kabupaten Merangin, yakni Desa Air Liki, Kecamatan Tabir Barat.

Ia mengatakan pilihan tersebut merupakan cara paling efektif dalam menghemat anggaran, pasalnya jalan yang sudah ada yang kini sebagai akses masyarakat Air Liki sangat ekstrem, karena harus melewati pinggiran bukit dengan bebatuan ditambah jurang yang terjal.

"Kita sudah merencanakan pembangunan jalan menuju Desa Air Liki, jalan yang ada memang medannya parah, melewati bebatuan, hanya bisa dilewati kendaraan roda dua dan jika berpapasan salah satu harus mengalah, saya pikir lebih efektif kalau kita coba melobi pihak TNKS," kata Haris, Minggu.

Menurut dia, jika membuka jalan melewati TNKS, jarak tempuh menuju Desa Air Liki semakin dekat, berdasarkan hasil survei pembangunan jalan hanya diperlukan sekitar 13 kilometer.

"Lebih dekat jika melewati TNKS dan tentu saja biayanya murah, kalau kita membangun jalan di bebatuan yang dipakai warga saat ini memang biayanya mahal karena sangat sulit sekali medannya, saya kira puluhan miliar pun belum tentu tembus ke Air Liki," ujar Haris.

Pembukaan jalan melewati TNKS di Kabupaten Merangin juga pernah dilakukan di Kecamatan Jangkat, di Kecamatan ini pihak TNKS hanya boleh membuka jalan selebar dua meter yang hanya bisa dilewati kendaran kecil roda empat.

"Kita akan upayakan pembangunan jalan ini, kita akan mencoba seperti yang kita lakukan di Kecamatan Jangkat, sebab di situ juga TNKS, di situ hanya diizinkan buka jalan dua meter," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus mengatakan, akses jalan memang menjadi masalah dan masyarakat Air Liki mengharapkan adanya pembangunan jalan ke arah desa mereka.

"Desa Air Liki sudah ada sejak ratusan tahun lalu, alamnya memang berbukit-bukit, tentunya ini memerlukan kerja keras dan biaya yang cukup besar untuk membangun jalan ke desa paling terpencil ini," katanya.

Gubernur mengharapkan pemerintah pusat mengizinkan untuk membuka jalan melewati TNKS yang jaraknya cukup pendek, andai kata pemerintah mengizinkan membangun jalan ini tentu biayanya lebih kecil.

"Masyarakat Air Liki memang mengharapkan pemerintah baik kabupaten maupun provinsi untuk memikirkan pembangunan jalan ke arah sini, dan kebetulan memang pak bupati Merangin sudah mengalokasikan dana pembangunan jalan itu mulai tahun ini," ujar Gubernur.

Desa Air Liki, Kecamatan Tabir Barat merupakan desa tertua dan paling terpencil, desa ini bersebelahan dengan TNKS yang hanya dibatasi aliran sungai.

Untuk sampai ke desa ini terlebih dahulu melewati beberapa bukit mengunakan roda empat "gardan ganda" selama 2,5 jam dari simpang Sungai Manau Bangko, setelah itu harus melewati sungai bebatuan mengunakan perahu kecil ke arah hulu dengan jarak tempuh sekitar dua jam, sampai di pelabuhan perahu baru mengunakan kendaraan roda dua melewati bukit babatuan ditambah jurang terjal sepanjang enam kilo meter.

Namun perjuangan jarak tempuh akan terobati ketika melihat alaminya desa tersebut, dimana suara burung, gemericik air dari bukit dan air sungai bebatuan saling bersahutan.(Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015