Manokwari, Papua Barat (ANTARA Jambi) - Pemerintah telah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), premium turun dari Rp7.600 menjadi Rp6.600/liter, tapi anda tentu mau tau, harga premium di Distrik (kecamatan) Moskona Timur, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat saat ini dijual Rp250.000/liter.

Selain harga premium yang sangat mahal, gula pasir di daerah itu juga sangat tinggi, yakni dijual Rp100.000/Kg. Penurunan harga BBM tidak mempengaruhi harga berbagai barang di daerah ini yang tetap melambung tinggi, kata  Kepala Distrik Moskona Timur Jendri Salakory, SE MM kepada Antara di Manokwari, Senin.

"Penurunan harga BBM sepertinya tidak memengaruhi harga berbagai barang di wilayah ini yang tetap melambung tinggi," kata Kepala Distrik Moskona Timur Jendri Salakory, SE MM kepada Antara di Manokwari, Senin.

Ia mengatakan, tingginya harga berbagai barang di Distrik Moskona Timur Kabupaten Teluk Bintuni disebabkan sulitnya transportasi menuju daerah itu.

Distrik Moskona Timur hanya bisa dijangkau menggunakan transportasi udara (pesawat) sehingga wajar jika harga satu kilogram gula pasir Rp100.000 dan satu liter bensin Rp250.000 karena pedagang mengeluarkan biaya yang tinggi untuk sewa pesawat.

Ia mengatakan, Distrik Moskona Timur hanya dapat dijangkau dengan pesawat jenis pilatus dan heli. Harga carter pesawat satu kali penerbangan Rp85 juta, sementara heli satu kali penerbangan Rp146 juta.

"Salah satu cara untuk mengatasi tingginya harga barang di Distrik Moskona Timur adalah membuka akses jalan menuju daerah itu karena selama ini masyarakat hanya mengandalkan transportasi udara yang membuat harga barang menjadi sangat mahal," ujarnya.

Selain itu, pemerintah kabupaten setempat, Pemerintah Provinsi Papua Barat dan pemerintah pusat harus memberikan subsidi penerbangan kepada masyarakat Distrik Moskona Timur agar harga barang tidak tinggi.(Ant)

Pewarta: Ernes B Kakisina

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015