Jakarta (ANTARA Jambi) - Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan M Subuh mengungkapkan penyakit kusta masih menjadi ancaman di Indonesia karena masih ditemukan kasus baru di setiap provinsi.

"Tidak ada satupun provinsi yang bebas kusta, penyakit ini ada di 34 provinsi. Mungkin 80 persen kabupaten/kota ada," kata Dirjen usai peringatan Hari Kusta Sedunia di Jakarta, Senin.

Hari Kusta Sedunia diperingati setiap tanggal 25 Januari dan untuk tahun 2015 mengangkat tema "Hilangkan Stigma! Kusta dapat disembuhkan dengan tuntas".

Subuh mengatakan Indonesia telah melakukan eliminasi nasional kusta pada tahun 2000, yaitu menekan kasus hingga kurang dari satu per 10.000 penduduk.

"Eliminasi ini secara nasional tapi secara provinsi belum. Ada 14 provinsi yang belum. Ini yang akan kita kejar pada 2019," kata Subuh.

Keempat belas provinsi yang masih memiliki beban kusta tinggi adalah Banten, Sulawesi Tengah, Aceh, Sulawesi Tenggara, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat dan Kalimantan Utara.

Setelah eliminasi, Subuh mengatakan target selanjutnya adalah eradikasi kusta atau mengurangi tingkat infeksi hingga nol kasus.

Kementerian Kesehatan sedang mengembangkan pemberian obat bagi pencegahan kusta yang akan diberikan kepada seluuh anggota masyarakat di daerah yang memiliki beban tinggi.

"Ini sedang kita uji cobakan di Sampang. Dosisnya sekali minum dalam setahun selama tiga tahun berturut-turut," ujarnya.

Subuh juga menganjurkan untuk melakukan deteksi dini bagi masyarakat dan segera berobat jika mengalami gejala kusta.

"Caranya sederhana, jika punya panu, ambil jarum dan tusukkan. Kalau gak kerasa, ada kemungkinan kusta, segera berobat," paparnya.

Pengobatan diberikan secara gratis oleh pemerintah di Puskesmas dengan masa pengobatan bervariasi dari 6-9 bulan bagi kusta tipe kering dan hingga 12 bulan bagi kusta tipe basah.

"Diberi obat bisa sembuh asal tidak berhenti berobat. Yang susah kalau sudah cacat, itu tidak bisa disembuhkan cacatnya," kata Subuh. Karena itu, sebelum mengalami cacat permanen, masyarakat dihimbau segera mencari pengobatan bagi kusta.(Ant)

Pewarta: Arie Novarina

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015