Jambi (ANTARA Jambi) - DPRD Batanghari menyatakan prihatin melihat kondisi gedung Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan yang berlokasi di Desa Simpang Jelutih, Kecamatan Bathin XIIV, sebab gedung yang dibangun menggunakan DAK tahun anggaran 2013 itu saat ini rusak parah akibat ditelantarkan.

Anggota Komisi II DPRD Batanghari A. Butsyantoni, Selasa menyatakan sangat menyesalkan sikap Dinas Peternakan dan Perikanan Batanghari yang telah menelantarkan bangunan Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan (Puskeswan), tidak digunakannya gedung tersebut dinilai sama dengan menyia-nyiakan aset pemerintah.

"Gedung ini dibangun dengan uang rakyat. Kalau gedung ini diterlantarkan sama saja menghambur-hamburkan uang rakyat," katanya saat meninjau Gedung Puskeswan di Desa Simpang Jelutih.

"Beginilah kalau bangunan pemerintah ditelantarkan. Semuanya hancur, berapa lagi dana yang akan kita keluarkan untuk memperbaiki bangunan ini," kata Butsyantoni lagi.

Pantauan di lokasi, Gedung Puskeswan tampak memprihatinkan. Halaman depan gedung telah ditumbuhi rumput liar yang tingginya melebihi tinggi manusia dewasa.

Kondisi bangunan bernilai ratusan juta rupiah itu bahkan telah rusak parah. Seluruh pintu dan jendela yang terbuat dari kaca telah hancur berantakan. Besar kemungkinan kaca jendela tersebut dihancurkan tangan-tangan jahil.

Yang lebih memprihatinkan lagi, kabel listrik yang ada di dalam gedung telah habis dipreteli pencuri. Meteran listrik yang sebelumnya terpasang turut raib diambil pencuri.

Secara terpisah, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Batanghari Amir Hazbi membenarkan kerusakan yang terjadi pada gedung Puskeswan di Desa Jelutih tersebut.

"Inilah tantangan bagi saya, tahun ini gedung Puskeswan itu akan kita aktifkan," katanya.

Meski belum satu bulan menjabat sebagai kepala dinas, ia menyatakan akan segera menampatkan petugas agar gedung itu terawat.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Batanghari Zulmanuddin beralasan belum diaktifkannya gedung Puskeswan karena lokasinya jauh dari rumah penduduk. Sementara, Desa Simpang Jelutih terkenal sangat rawan dengan tindak pidana pencurian dengan kekerasan.

Ia juga membenarkan soal rencana pengaktifan gedung Puskeswan tersebut, bahkan dinasnya telah mengalokasikan dana untuk membangun pagar untuk memberikan kenyamanan bagi petugas.

Gedung Puskeswan dibangun untuk memberikan pelayanan kesehatan hewan kepada warga Kecamatan Bathin XXIV dan Kecamatan Muaratembesi. Paramedis dan dokter hewan diwajibkan berkantor di lokasi untuk memberikan pelayanan.(Ant)
   

Pewarta: Heriyanto

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015