Jambi (ANTARA Jambi) - Pemkab Batanghari melalui Dinas Perhubungan mensosialisasikan pemanfaatan terminal Muarabulian, terutama terhadap para sopir angkutan kota yang biasa mangkal di terminal bayangan.
Kepala Bidang Lalulintas Dinas Perhubungan Batanghari Sofyan Ahmad, Selasa mengatakan, penertiban untuk memanfaatkan terminal Muarabulian ini dimulai dari Jalan Gajah Mada, Kota Muarabulian hingga terminal.
"Yang perlu kita tertibkan sekarang para sopir angkot yang setiap hari mangkal di terminal bayangan," katanya.
Menurut dia, pada hari pertama penertiban menuai protes dari para sopir angkot, mereka enggan masuk terminal Muarabulain dengan alasan terminal tersebut tidak layak bagi angkot, dan terminal tersebut sehari-hari diisi oleh truk angkutan batu bara.
"Sebenarnya ini sudah lama terjadi, sopir angkot lebih memilih mencari penumpang di luar terminal. Hingga kini terminal ini tidak berfungsi sebagaimana yang kita harapkan," ujarnya.
Ia mengatakan, dari dulu hingga sekarang terminal ini justru sepi dan aktivitas muat barang dan penumpang juga tidak pernah terlihat, baik angkutan perdesaan maupun angkutan kota.
Setelah sosialisasi ini, Dishub akan mulai melakukan penertiban mulai 1 Februari. Jika masih ada sopir angkot yang melanggar akan diberi sanksi berupa tilang.
Terkait hal itu, para sopir angkutan kota Muarabulian mengkritik rencana penertiban oleh Dishub Batanghari, karena sopir beranggapan selama ini Dishub tidak tegas untuk menertibkan angkutan ilegal yang bernomor polisi (plat) hitam.
Selain itu, sopir juga mengaku enggan beroperasi di terminal, karena kondisi terminal terlihat sangat memprihatinkan, karena banyak yang rusak.
"Lihat saja kondisinya rusak parah, gimana kita mau beroperasi di sini," kata seorang sopir.
Sopir juga menuding, selama ini Dishub Batanghari tidak tegas terhadap truk angkutan batu bara yang mangkal di dalam area terminal, sehingga akibat ulah truk yang nakal kondisi dalam terminal hancur, belum lagi bila hujan turun terlihat seperti kubangan kerbau.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015
Kepala Bidang Lalulintas Dinas Perhubungan Batanghari Sofyan Ahmad, Selasa mengatakan, penertiban untuk memanfaatkan terminal Muarabulian ini dimulai dari Jalan Gajah Mada, Kota Muarabulian hingga terminal.
"Yang perlu kita tertibkan sekarang para sopir angkot yang setiap hari mangkal di terminal bayangan," katanya.
Menurut dia, pada hari pertama penertiban menuai protes dari para sopir angkot, mereka enggan masuk terminal Muarabulain dengan alasan terminal tersebut tidak layak bagi angkot, dan terminal tersebut sehari-hari diisi oleh truk angkutan batu bara.
"Sebenarnya ini sudah lama terjadi, sopir angkot lebih memilih mencari penumpang di luar terminal. Hingga kini terminal ini tidak berfungsi sebagaimana yang kita harapkan," ujarnya.
Ia mengatakan, dari dulu hingga sekarang terminal ini justru sepi dan aktivitas muat barang dan penumpang juga tidak pernah terlihat, baik angkutan perdesaan maupun angkutan kota.
Setelah sosialisasi ini, Dishub akan mulai melakukan penertiban mulai 1 Februari. Jika masih ada sopir angkot yang melanggar akan diberi sanksi berupa tilang.
Terkait hal itu, para sopir angkutan kota Muarabulian mengkritik rencana penertiban oleh Dishub Batanghari, karena sopir beranggapan selama ini Dishub tidak tegas untuk menertibkan angkutan ilegal yang bernomor polisi (plat) hitam.
Selain itu, sopir juga mengaku enggan beroperasi di terminal, karena kondisi terminal terlihat sangat memprihatinkan, karena banyak yang rusak.
"Lihat saja kondisinya rusak parah, gimana kita mau beroperasi di sini," kata seorang sopir.
Sopir juga menuding, selama ini Dishub Batanghari tidak tegas terhadap truk angkutan batu bara yang mangkal di dalam area terminal, sehingga akibat ulah truk yang nakal kondisi dalam terminal hancur, belum lagi bila hujan turun terlihat seperti kubangan kerbau.(Ant)
Editor : Edy Supriyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015