Jambi, 9/4 (ANTARA Jambi) -  Bupati Batanghari Sinwan minta pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk segera memperbaiki dek plafon gedung SDN 13 Keluarahan Rengas Condong Kecamatan Muarabulian yang ambruk pada Senin lalu (6/4).

"Saya minta agar pihak dinas pendidikan segera tanggap untuk memperbaikinya sehingga tidak terlalu lama mengganggu jadwal belajar mengajar di sekolah dasar itu," kata Sinwan, di Muarabulian, Kamis.

Menurut dia, rusaknya plafon SD tersebut tentu saja akan berimbas terhadap proses belajar mengajar siswa dan siswa harus pindah ruang belajar karena takut plafon ruang kelas lainnya ambruk lagi.

Ia mengatakan, akan segera mengecek dek plafon sekolah tersebut yang ambruk untuk mengetahui sebatas apa kerusakan itu dam saya akan tinjau langusng gedung sekolah yang rusak itu dan saya juga minta kepada dinas terkait untuk segera tanggap terhadap kerusakan itu.

Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Batanghari, melalui komisi I menyorot hasil pembangunan tiga ruang kelas SDN 13 yang salah satu dek ruang kelas tersebut mengalami ambruk yang dibangun dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari APBD Provinsi Jambi.

Wakil Ketua Komisi I, Quzwaini dan empat anggota lainnya langsung meninjau lokasi bangunan kelas yang mengalami ambruk tersebut dan mereka mengatakan sangat prihatin atas kejadian ini dan meminta dinas pendidikan untuk menindak lanjutinya.

"Kita minta instansi terkait untuk melakukan pengecekan kembali atas kondisi bangunan tersebut dan melakukan evaluasi setiap bulan ataupun setiap tahun termasuk juga untuk sekolah-sekolah lainnya," kata Quzwaini.

Dalam kesempatan itu ia juga menjelaskan bahwa pihak dewan juga akan memanggil pihak dinas pendidikan kabupaten batanghari atas kejadian tersebut dan meminta agar secepatnya dilakukan perbaikan.

Untuk diketahui kejadian ambruknya dek plafon gedung SD itu terjadi  pada Senin lalu (6/4) sekitar pukul 05:45 WIB berawal dari seorang orang penjaga kantin yang mendengar suara ambruk, beruntung saat kejadian kegiatan belajar-mengajar belum dimulai lantaran masih pagi dan siswa belum pada datang kesekolah, sehingga tidak memakan korban.

Untuk menghindari agar tidak terjadi korban sehingga pihak sekolah memindahkan kegiatan belajar-mengajar siswa di ruang kantin.(Ant)



Pewarta: Heriyanto

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015