Jakarta (ANTARA Jambi) - Ahli penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr Ari F Syam mengatakan kanker usus dapat dicegah dengan diet tinggi serat.
"Saat ini kanker usus besar sudah menjadi tiga besar penyebab kanker terbanyak dan menjadi penyebab kedua kematian karena kanker di Amerika Serikat," ujar Ari di Jakarta, Sabtu.
Ari menjelaskan salah satu cara untuk mencegah terjadinya kanker usus adalah dengan diet tinggi sehat.
Hal itu dibuktikan dengan hasil penelitian di Amerika Serikat yang menyebutkan angka kanker usus lebih tinggi pada orang "White African" yang lebih banyak mengonsumsi daging dan kurang serat.
Sementara, kelompok "Black African" mempunyai angka kejadian yang lebih rendah karena lebih banyak mengosumsi serat.
"Adanya perbedaan kasus kanker usus pada kedua kelompok tersebut membuktikan bahwa serat mempunyai peran dalam mencegah kanker usus," papar dia.
Gejala utama dari kanker usus adalah adanya buang air besar berdarah, diare kronis, susah buang air besar, nyeri perut dengan sebab yang tidak jelas, atau ditemukan adanya benjolan atau tumor pada perut.
Selain gejala utama tersebut pasien dengan kanker kolorektal juga dapat mengalami penurunan berat badan serta penurunan nafsu makan.
Penelitian yang dilakukan di Pusat Endoskopi Saluran Cerna RSCM dengan melihat pasien yang menjalani kolonoskopi selama dua tahun sepanjang 2013-2014, mendapatkan bahwa 1.290 pasien yang dilakukan kolonoskopi disebabkan buang air besar berdarah, polip, hingga tumor di usus.
Kepastian seseorang mengalami kanker usus, sambung dia, dilakukan dengan pemeriksaan kolonoskopi yang kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sampel jaringan biopsi untuk menemukan adanya sel-sel kanker. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015
"Saat ini kanker usus besar sudah menjadi tiga besar penyebab kanker terbanyak dan menjadi penyebab kedua kematian karena kanker di Amerika Serikat," ujar Ari di Jakarta, Sabtu.
Ari menjelaskan salah satu cara untuk mencegah terjadinya kanker usus adalah dengan diet tinggi sehat.
Hal itu dibuktikan dengan hasil penelitian di Amerika Serikat yang menyebutkan angka kanker usus lebih tinggi pada orang "White African" yang lebih banyak mengonsumsi daging dan kurang serat.
Sementara, kelompok "Black African" mempunyai angka kejadian yang lebih rendah karena lebih banyak mengosumsi serat.
"Adanya perbedaan kasus kanker usus pada kedua kelompok tersebut membuktikan bahwa serat mempunyai peran dalam mencegah kanker usus," papar dia.
Gejala utama dari kanker usus adalah adanya buang air besar berdarah, diare kronis, susah buang air besar, nyeri perut dengan sebab yang tidak jelas, atau ditemukan adanya benjolan atau tumor pada perut.
Selain gejala utama tersebut pasien dengan kanker kolorektal juga dapat mengalami penurunan berat badan serta penurunan nafsu makan.
Penelitian yang dilakukan di Pusat Endoskopi Saluran Cerna RSCM dengan melihat pasien yang menjalani kolonoskopi selama dua tahun sepanjang 2013-2014, mendapatkan bahwa 1.290 pasien yang dilakukan kolonoskopi disebabkan buang air besar berdarah, polip, hingga tumor di usus.
Kepastian seseorang mengalami kanker usus, sambung dia, dilakukan dengan pemeriksaan kolonoskopi yang kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sampel jaringan biopsi untuk menemukan adanya sel-sel kanker. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015