Jambi (ANTARA Jambi) - Provinsi Jambi menawarkan diri menjadi tuan rumah penyelenggaraan Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) ke-5 tahun 2018 yang akan diikuti para santriwan dan santriwati dari seluruh Tanah Air.

Kasi Ketenagaan pada Subdit Pendidikan Diniyah Direktorat Pendidikan Diniyah dan Ponpes Kemenag Dr H Suwendi kepada pers di Tanah Laut, Kalsel, Rabu, mengungkapkan, kesediaan Jambi menjadi tuan rumah PPSN itu dikemukakan oleh Kabid Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) Kanwil Kemenag Jambi HM Rusli Adam.

Menurut Suwendi, Kabid PAKIS Kanwil Kemenag Jambi mengemukakan kesediaannya itu pada sarasehan bertema "Revitalisasi Gerakan Pramuka di Pondok Pesantren" yang diselenggarakan usai pembukaan PPSN IV di Bumi Perkemahan Tambang Ulang, Tanah Laut, Kalsel pada 2 Juni 2015.

PPSN tahun 2015 itu sendiri secara resmi dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin serta diikuti lima ribu santri dari seluruh provinsi di Indonesia.  PPSN pertama dilaksanakan di Cibubur Jakarta (2006), PPSN kedua di Jatinangor Jawa Barat (2009), dan PPSN ketiga di Batam, Kepri (2012).

Suwendi mengatakan, Kemenag mengapresiasi kesediaan Jambi menjadi tuan rumah PPSN V tahun 2018. Selanjutnya kesediaan menjadi tuan rumah pertemuan akbar pramuka santri itu harus dibuktikan dengan pernyataan tertulis berupa kesiapan secara moril maupun dukungan anggarannya.

Meski demikian, menurut dia, pihak Kemenag tetap akan menyampaikan tawaran tuan rumah PPSN V tahun 2018 secara formal kepada Kanwil Kemenang di seluruh Indonesia, karena selain Jambi bisa saja ada provinsi lain yang bersedia menjadi tuan rumah gelaran akbar bagi para santri tersebut.  

Sebelumnya, dalam sarasehan tentang revitalisasi Gerakan Pramuka di lingkungan pondok pesantren, Wakil Ketua Kwarnas Pramuka Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Kerja Sama (Renbangma) Marbawi mengapresiasi Kemenag yang secara bersungguh-sungguh menyelenggarakan PPSN.

Menurut Marbawi, keseriusan menyelenggarakan PPSN setiap tiga tahun sekali itu merupakan bukti kepedulian Kemenag dalam mendukung kemajuan santri serta dalam membangun karakter generasi muda di Tanah Air.

Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka itu juga menjelaskan, gerakan pramuka telah lama berkembang di kalangan pondok pesantren, bahkan pada masa lalu gerakan kepanduan telah melekat dengan perjuangan para santri dalam melawan penjajahan Belanda hingga tercapainya kemerdekaan.

"Kegiatan pramuka kini makin diperlukan di tengah kemajuan teknologi informasi yang menyebabkan generasi muda menggandrungi komunikasi di dunia maya serta melupakan kebersamaan dan empati terhadap sesama," katanya menambahkan.(Ant)

Pewarta: Aat Surya Safaat

Editor : Dodi Saputra


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015