Jakarta (ANTARA Jambi) - Sejumlah tokoh pendidikan Suriah yang juga para pemimpin Mujamaa' (Yayasan) Syeikh Ahmad Kaftaru menyampaikan apresiasi mereka terhadap sikap politik Indonesia berkaitan dengan konflik yang terjadi di negeri tersebut.

Hal tersebut disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Suriah, Djoko Harjanto, dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.

Para pemimpin yayasan pendidikan tersebut adalah Ketua, Syeikh Muhammad Syarif Sawwaf, serta dua Wakil Ketua, Syeikh Muhammad Adnan Afiyoni dan Syeikh Abdul Salam Rajih.

"Mereka menyampaikan salam dan penghargaan setinggi-tingginya atas perhatian, dukungan, dan bantuan Indonesia yang sangat besar kepada rakyat Suriah," kata Duta Besar.

Para tokoh pendidikan Suriah memuji sikap politik Indonesia yang moderat dengan tetap dibukanya Perwakilan Indonesia di ibukota Suriah, Damaskus.

"Kehadiran para diplomat,dan para pelajar Indonesia menunjukan sikap dan dukungan politik kita kepada rakyat dan pemerintah Suriah,"  kata Dubes Djoko.

Dia mengatakan Indonesia juga telah berkomitmen akan menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada Suriah dalam waktu yang dekat.

Pemimpin Kaftaru berterima kasih atas rencana bantuan Indonesia kepada Suriah, seraya menekankan bahwa sikap dan dukungan politik jauh lebih penting dibanding bantuan kemanusiaan.

Konflik Suriah pecah pada 2011 ketika publik negara tersebut menuntut pengunduran diri Presiden Bashar al-Assad. Pada 2014 merupakan tahun paling mematikan dalam konflik empat tahun di Suriah dengan lebih dari 76.000 orang tewas.(Ant)

Pewarta: Libertina Widyamurti Ambari

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015