Washington (ANTARA) - PBB pada Senin mengumumkan bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad setuju untuk membuka dua titik penyeberangan baru dari Turki ke Suriah yang memungkinkan akses bantuan kemanusiaan pascagempa dahsyat.
Sekjen menjelaskan bahwa karena jumlah korban gempa 6 Februari "terus bertambah, pemberian makanan, kesehatan, nutrisi, perlindungan, tempat berlindung, pasokan musim dingin serta pasokan penyelamat hidup lainnya bagi seluruh jutaan orang yang terdampak menjadi yang paling mendesak."
"Pembukaan titik penyeberangan ini -- disertai dengan fasilitas akses kemanusiaan, percepatan izin visa dan pelonggaran perjalanan antar hub -- akan memungkinkan lebih banyak bantuan yang masuk, lebih cepat," katanya.
Selama bertahun-tahun, PBB mengirim bantuan kemanusiaan ke Suriah hanya melewati satu penyeberangan yakni Cilvegozu di Provinsi Hatay, Turki selatan. Akan tetapi, daerah itu hancur akibat gempa dahsyat pada Senin pekan lalu.
Sedikitnya 31.643 orang meninggal dan lebih dari 80.000 orang lainnya terluka setelah gempa kuat bermagnitudo 7,7 dan 7,6 mengguncang Turki selatan dalam waktu kurang dari 10 jam pada 6 Februari, menurut data resmi terkini.
Gempa yang berpusat di Provinsi Kahramanmaras, yang juga melanda sembilan provinsi lainnya -- Hatay, Gaziantep, Adiyaman, Malatya, Adana, Diyarbakir, Kilis, Osmaniye dan Sanliurfa -- berdampak terhadap lebih dari 13 juta orang, katanya.
Sejumlah negara di kawasan tersebut, seperti Suriah dan Lebanon, juga merasakan guncangan gempa.
Di negara tetangga Suriah, jumlah korban tewas akibat gempa naik menjadi 3.500 lebih, dengan lebih dari 5.200 orang lainnya mengalami luka.
Sumber: Anadolu