Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo melepas paket bantuan kemanusiaan untuk menolong korban gempa di Turki dan Suriah.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto juga akan berangkat untuk mengantarkan langsung bantuan tersebut.
"Yang berisi 140 ton bahan makanan dan bahan-bahan logistik lainnya yang sangat diperlukan di sana," ungkap Presiden.
Presiden Jokowi mengatakan sebelumnya Indonesia juga telah mengirimkan tim SAR dan tim medis serta rumah sakit lapangan.
"Juga pesawat Hercules yang sangat membantu awal-awal evakuasi korban-korban bencana gempa yang ada di Turki maupun yang ada di Suriah," tambah Presiden.
Bantuan Indonesia pada tahap pertama mengirimkan tim pencarian dan pertolongan (SAR) sebanyak 49 orang berkualifikasi internasional.
Kemudian bantuan tahap dua telah dikirimkan emergency medical team atau tim medis darurat dengan membangun Rumah Sakit Lapangan Indonesia.
Rumah sakit tersebut memiliki kapasitas untuk melakukan operasi darurat penanganan patah tulang, dan melayani rata-rata 120 pasien tiap harinya.
"Kita harapkan apa yang kita kirimkan ini nanti dapat membantu saudara-saudara kita yang ada di sana," ungkap Presiden.
Hingga saat ini, diketahui ada 4 orang WNI yang menjadi korban jiwa karena gempa Turki yaitu ibu dan anak. Kedua korban sudah dimakamkan di Turki karena meninggal bersama suami yang merupakan warga Turki.
Menyusul ditemukan dua korban WNI meninggal dunia yaitu Irma Lestari (33) dan Ni Wayan Supini (45) yang ditemukan di bawah reruntuhan Gedung Apartemen Galeria di Kota Dyarbakir.
kedua jenazah yang berprofesi sebagai terapis spa itu sedang ditangani KBRI Ankara dan dijadwalkan diterbangkan ke Indonesia pada 22 Februari mendatang.
Gempa bermagnitudo 7,7 dan 7,6 terjadi pada 6 Februari 2023 yang berpusat di Provinsi Kahramanmaras, Turki. Getaran gempa dirasakan hingga ke Suriah dan Lebanon.