Jambi (ANTARA Jambi) - Pembangunan jalan khusus angkutan batubara di Provinsi Jambi dimulai, itu ditandai dengan "ground breaking" (pemancangan) dan peletakan batu pertama proyek jalan oleh Gubernur Jambi Hasan Basri Agus di Desa Bungku, Kabupaten Batanghari, Jumat.

Gubernur mengaku senang dengan dimulainya pembangunan jalan khusus batubara dari Kabupaten Sarolangun melewati Batanghari - Kota Jambi - Muarojambi yang dibangun PT Sinar Anugrah Sukses (SAS) itu.

"Saya sudah lama menunggu pembangunan ini. Sejak tahun pertama saya menjadi Gubernur Jambi, sudah berkali-kali perusahaan berjanji kepada saya untuk membangun jalan khusus, namun tidak kunjung dibangun. Akhirnya sekarang, PT SAS mau membangun jalan khusus," kata Gubernur.

Gubernur mengatakan, ke depan jalan khusus yang membentang dari Pauh (Kabupaten Sarolangun) sampai ke Aur Duri (Kota Jambi) tersebut direncanakan akan disambungkan dengan jalan ke Pelabuhan Samudera Ujung Jabung di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Gubernur juga mengatakan, untuk jangka panjang, jalan khusus tersebut bisa menjadi jalan tol dalam Provinsi Jambi, apalagi dengan kondisi jalan yang cukup lebar, atau untuk pembangunan rel kereta api.

"Provinsi Jambi perlu menambah jalan untuk pengembangan daerah. Alhamdulillah apa yang selama ini kita idam-idamkan dari tahun pertama saya jadi Gubernur, sudah ada pengusaha yang mau membangun jalan khusus," ujarnya.

Jalan khusus angkutan batubara dibangun dengan panjang 108 kilometer dan lebar 30 meter. Pembangunannya diperkirakan memakan waktu sekitar satu tahun lebih. Diharapkan awal tahun 2017 sudah bisa dimanfaatkan.

"Saya sangat mengharapkan keseriusan perusahaan ini untuk segera mewujudkan pembangunan jalan khusus. Tadi sudah dilaporkan oleh Komisaris Utamanya bahwa lebar jalan 30 meter," katanya.

Gubernur menjelaskan, jika jalan khusus sudah selesai dibangun, maka jalan umum akan lebih terpelihara dengan baik, karena selama ini angkutan-angkutan berat selalu lewat jalan umum, ke depan bisa diarahkan melalui jalan khusus.

Asisten III Sekda Batanghari Muhammad Pani mengatakan, pembukaan jalan khusus ini akan memicu kemajuan daerah Jambi, dan Desa Bungku tidak akan terisolir.

Pani mengimbau masyarakat Bungku untuk sama-sama mendukung dan membantu pembangunan jalan serta berharap pembangunan jalan berlangsung lancar.

Komisaris Utama PT SAS, Sugiyono mengatakan, pembangunan jalan khusus itu melewati empat kecamatan dan 12 desa. Jalan yang dibangun merupakan aspirasi bukan hanya dari pemerintah, tetapi juga dari masyarakat.

"Jalannya lebar karena kendaraan yang kami gunakan bertonase besar dan jalannya dua jalur. Mudah-mudahan langkah kita hari ini bermanfaat bagi masyarakat Provinsi Jambi secara umum," kata Sugiyono.

Dia menjelaskan, dalam satu tahun, PT SAS bisa mengangkut 25 juta ton batubara dan hal tersebut sangat bermanfaat bagi pembangunan daerah. Dan pembangunan jalan khusus ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2016, dan awal tahun 2017 sudah bisa dioperasionalkan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Sri Sapto Edi mengatakan, jalan sepanjang 108 kilometer tersebut, 73 Km berada di wilayah kerja pertambangan PT SAS, sisanya di lokasi perusahaan-perusahaan lainnya.

Jalan khusus dimaksud membentang di tiga kabupaten yakni Sarolangun, Batanghari dan Muarojambi serta Kota Jambi. Rinciannya 41 kilometer di Kabupaten Sarolangun, 40 kilometer di Kabupaten Batanghari, 7,3 kilometer di Kota Jambi melintasi simpang Auduri dan sisanya di Kabupaten Muarojambi.

Sapto juga mengatakan, kapasitas batubara PT SAS sebanyak 8 juta metrik ton, dengan masa produksi 19 tahun, dengan cadangan dan masa produksi tersebut, 28 truk per hari akan mengangkut batubara yang diproduksi, dengan kapasitas 24 metrik ton per truk.

"Sepanjang jalan khusus akan dibangun sembilan unit jembatan, dengan panjang masing-masing 8-12 meter. Jalan khusus ini akan memiliki perlintasan dua titik di jalan nasional, dua titik di jalan provinsi, dan tujuh titik di jalan kabupaten," kata Sapto menjelaskan.

Dia menambahkan, pengangkutan batubara PT SAS yang melalui jalan khusus nantinya membutuhkan 132 orang tenaga kerja. Untuk itu, Sapto Edi mengusulkan agar anak daerah setempat bisa menjadi tenaga kerja tersebut, serta berharap agar truk pengangkutannya menggunakan nomor polisi Jambi (BH). (Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015