Jambi (ANTARA Jambi) - Lembaga Ketahanan Nasional menjajaki permasalahan yang ada di Provinsi Jambi sebagai objek studi dalam Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) ke-53 Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN).

Ketua DPRD Provinsi Jambi, Cornelis Buston, usai menerima kunjungan Lembaga Ketahanan Nasional di gedung DPRD Provinsi, Senin, mengatakan bahwa Lemhanas mengambil data-data tentang wilayah setempat berikut permasalahannya.

"Mereka hari ini berkunjung dalam rangka mengambil data-data potensi dan permasalahan daerah untuk dibahas dalam seminar mereka di Jakarta," kata Cornelis.

Setelah Provinsi Jambi, Lemhanas juga akan mengunjungi empat daerah di Provinsi Jambi, yakni Kota Jambi, Kabupaten Batanghari, Tanjung Jabung Barat dan Sarolangun.

Cornelis berharap kedatangan Lemhanas tersebut berdampak baik bagi provinsi ini, meski permasalahan di Jambi menjadi objek studi mereka.

"Ada empat provinsi yang menjadi tujuan studi mereka, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Jambi. Segala permasalahan dibahas mereka, seperti pertumbuhan ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial dan lain-lain. Alhamdulillah kita bisa menjadi daerah tujuan mereka," kata Cornelis.

Selain mengunjungi DPRD, rombongan Lemhanas juga ke Pemda Provinsi Jambi. Rombongan Lemhanas disambut Staf Ahli Gubernur Jambi Bidang Hukum dan Politik, Husni Jamal.

Pada kesempatan itu, Husni Jamal memaparkan kondisi makro ekonomi Provinsi Jambi dalam kurun waktu empat tahun terakhir, di mana selalu di atas tujuh persen dan berada di atas rata-rata nasional. Dan pada tahun 2014, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi mencapai 7,93 persen. Capaian itu menjadikan Jambi sebagai daerah pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumatera dan tertinggi kedua se-Indonesia.

"Pertumbuhan ekonomi ini merupakan modal pembangunan, karena akan menggerakkan perekonomian daerah, menciptakan lapangan kerja baru, sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran dan kemiskinan. Di samping itu, laju inflasi di Provinsi Jambi cukup stabil dan mampu dikendalikan," kata Husni.

Berdasarkan data BPS Provinsi Jambi, lanjutnya, kualitas sumber daya manusia setempat meningkat dari waktu ke waktu, antara lain ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang pada tahun 2010 hanya 72,74 menjadi 74,35 pada tahun 2013.

Sedangkan permasalahan serius yang dihadapi Provinsi Jambi, yakni keterbatasan sarana dan prasarana infrastruktur baik jalan maupun pelabuhan. Belum optimalnya pemanfaatan sumber daya alam dan belum tumbuhnya agro industri, kontribusi sektor pertambangan kurang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan rakyat, masih rendahnya pendidikan tenaga kerja di Provinsi Jambi dan permasalahan kemiskinan.

Namun demikian, upaya penanggulangan kemiskinan juga menghadapi tantangan berat, yaitu fluktuasinya harga BBM, melemahnya nilai tukar rupiah serta rendahnya harga komoditas karet yang menjadi andalan daerah.

"Faktor tersebut menjadikan angka kemiskinan di daerah ini turut berfluktuasi dan membutuhkan kerja yang lebih keras untuk menurunkannya," kata Husni.

Sementara terkait rencana penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 9 Desember 2015, Pemerintah Provinsi Jambi, kata Husni, telah menggalang kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan terkait. Yakni KPU, Bawaslu, Polri dan TNI untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan Pilkada tersebut.

Sementara itu, Ketua Rombongan PPRA ke-53 SSDN Lemhanas, Jana Tjahjana Anggadiredja mengatakan, dalam konteks pendidikan, Lemhanas RI membantu presiden dalam menyelenggarakan pendidikan penyiapan kader dan pemantapan pimpinan tingkat nasional yang berpikir integratif dan profesional, memiliki watak, moral dan etika kebangsaan, berwawasan nusantara serta memiliki cakrawala pandang yang universal.

Jana menjelaskan bahwa SSDN merupakan salah satu program kegiatan yang dirancang untuk memberi kesempatan kepada para peserta untuk mempelajari, memahami, serta mengkaji potensi daerah dan berbagai permasalahan yang ditinjau dari aspek kesejahteraan dan keamanan.

"Untuk tahun ini, dengan berbagai pertimbangan strategis dan petonsi yang dimiliki, Provinsi Jambi, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat dipilih sebagai objek studi strategis peserta PPRA ke-53," kata Jana.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, para peserta akan membahas dan mengkaji hasil SSDN ini secara lebih mendalam dalam seminar yang digelar Lemhanas nantinya.

"Melalui seminar tersebut, para peserta dapat memberikan kontribusi positif dalam mencari solusi terbaik bagi kemajuan daerah, utamanya ke empat provinsi yang telah menjadi obyek SSDN PPRA ke-53 Tahun 2015 ini," katanya menjelaskan. (Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015