Jambi (ANTARA Jambi) - Kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan di wilayah Jambi mengganggu aktivitas nelayan di perairan Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Salah satu nelayan di perairan Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Pak De, dihubungi dari Jambi, Selasa, mengatakan kabut asap menyebabkan jarak pandang di laut menjadi terbatas atau hanya sekitar 50 meter.

"Kalau ada kabut asap tebal kita nelayan jadi susah melaut, jarak pandang terbatas. Apalagi pagi hari jalur arah ke pelabuhan pun tidak nampak lagi," kata Pak De.

Dengan kondisi cuaca yang tidak mendukung, nelayan di Tungkal kata Pak De banyak yang tidak melaut dan memilih libur sambil memperbaiki perahu dan alat tangkap.

"Rata-rata nelayan memilih libur menjelang cuaca di laut normal, sebab kabut asap pekat yang menyelimuti perairan dapat menyebabkan nelayan tersesat," katanya.

Kabut asap yang terjadi tidak hanya mengganggu aktivitas nelayan, tapi juga berdampak bagi kesehatan masyarakat setempat khususnya anak-anak.

Mengantisipasi timbulnya penyakit akibat asap, Pemkab Tanjung Jabung Barat juga meliburkan aktivitas belajar mengajar dibeberapa sekolah mulai dari TK hingga SLTA selama tiga hari sejak Senin (24/8) kemarin.

"Aktivitas belajar mengajar sengaja di liburkan sementara, tujuannya mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan pada anak sekolah," kata Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Amrial.

Peliburan anak sekolah ternyata juga disambut baik para orang tua, sebab mereka tidak lagi khawatir anaknya akan terserang penyakit ISPA karena saat kabut tebal anak-anak hanya di rumah saja.

"Kabut asap ini sudah tebal nian, kita orangtua saja tidak sanggup di luar rumah lama-lama, apalagi anak-anak. Baguslah anak-anak sekolah diliburkan sementara," kata salah satu orang tua murid, Ijum.

Dinas Kesehatan Tanjung Jabung Barat, juga telah menyebarkan 1.000 masker kepada masyarakat khususnya anak sekolah di daerah itu untuk menghindari penyakit yang ditimbulkan akibat asap tersebut.

"Yang paling rentan akibat dari kabut asap itu diantaranya ISPA, gatal-gatal, asma dan mata menjadi sangat perih. Karena itu masyarakat disarankan memakai masker ketika beraktivitas di luar ruangan," kata Sekretaris Dinkes Tanjung Jabung Barat, Hasbi Assidiqi.

Sementara itu, Kepala Bidang Keamanan dan Perlindungan Hutan Dinas Kehutanan setempat, Dri Handoyo mengatakan, kabut asap yang pekat sejak sepekan terakhir diperkirakan terjadi akibat adanya titik hotspot di kabupaten itu.

Tidak hanya itu, asap yang menyelimuti sebagian wilayah Tanjung Jabung Barat kata Handoyo merupakan kiriman dari kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di kabupaten tetangga. Seperti Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dimana kebakaran lahan dan hutannya mencapai ratusan hektare. (Ant)

Pewarta: Dodi Saputra/Kenneta

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015