Pesan Ambo Tang kepada wartawan Tanjabtim

Muarasabak (ANTARA Jambi) - Bupati Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) H Ambo Tang meminta wartawan untuk terus mengawal pembangunan yang sedang berjalan agar daerah ini kedepan lebih baik dan maju.

Peranan Jurnalis sebagai sosial kontrol, merupakan penyeimbang gemuruh pembangunan Tanjabtim ini, katanya dalam sebuah pertemuan  di Kampung Ratoe Muarasabak, Kamis. 

Selain para wartawan, pertemuan itu  juga dihadiri anggota DPRD dan sejumlah pejabat pemerintah di kabupaten berjuluk  "Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung" itu.

Silahturahmi dengan awak media ini, sekaligus dalam rangka perpisahan Bupati Tanjabtim Ambo Tang yang masa jabatannya akan berakhir pada 12 April 2016.

"Sudah lama saya ingin bertatap muka dengan rekan-rekan pers, saya pikir jabatan saya ini masih dua atau tiga tahun lagi, gak taunya tinggal menghitung hari saja,” seloroh Bupati  yang mengundang tawa.

Keberadaan Jurnalis menurut Ambo Tang, merupakan salah satu pilar dalam pembangunan Kabupaten Tanjabtim. Karenanya Ambo Tang berpesan agar para Jurnalis tetap mengedepankan kritik yang konstruktif. 

"Kawal terus pembangunan di kabupaten yang kita cintai ini, untuk mewujudkan Tanjabtim kedepan yang lebih baik lagi,” imbuh bupati.

Ambo Tang juga meminta pejabat untuk menghargai profesi jurnalis. Selama dirinya menjabat sebagai Wakil Bupati hingga menjabat Bupati seperti saat ini, Ambo Tang tidak pernah menolak kedatangan jurnalis yang ingin menemui dirinya.

"Pintu selalu terbuka lebar untuk adik-adik jurnalis, saya harap hal ini dapat diikuti oleh pejabat  lingkup Pemkab Tanjabtim. Selama kehadiran jurnalis untuk kepentingan masyarakat kenapa tidak," ujarnya.

Ambo Tang mengisahkan dirinya  sebelum terjun ke dunia politik yang diawali sebagai anggota legislatif dari PAN, adalah seorang tukang ojek. 

"Jadi kalau tukang ojek saja bisa jadi Bupati, kenapa yang lainnya atau adik-adik dari jurnalis tidak bisa,” kata Ambo Tang memberi motivasi.

Terkait terkadang adanya polemik  antara Jurnalis dan Pemkab Tanjabtim, Ambo Tang mengatakan itu  merupakan warna harmonisasi yang terjadi antara insan pers  dan pemerintah. 

"Perbedaan yang terkadang timbul, menurut saya merupakan kewajaran dan merupakan warna harmonisasi antara pemerintah dan jurnalis,” kata bupati.